Sel darah putih atau disebut leukosit adalah unit sistem pertahanan tubuh yang dapat bergerak aktif.
Sel darah putih dihasilkan melalui sumsum tulang, limfa, dan kelenjar limfa, dengan masa hidup sekitar 12-13 hari.
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk tidak tetap, berinti, lebih besar dari sel darah merah, dan tidak mengandung hemoglobin, seperti dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Sadiman, S. Pd.
Dalam sirkulasi darah, sel darah putih terlihat tidak bergerak jika tidak ada benda asing masuk ke tubuh. Namun, apabila terdeteksi benda asing masuk ke tubuh, maka secara otomatis sel darah putih akan langsung bekerja.
Lalu, seperti apa struktur, jenis, fungsi, dan jumlah sel darah putih? Simak penjelasan lengkap lainnya pada artikel di bawah ini.
Struktur Sel Darah Putih
Sel darah putih memiliki bentuk yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki palsu (pseudopodia).
Di samping itu, sel darah putih memiliki beragam inti sel, sehingga bisa dibedakan menurut inti selnya dan tidak berwarna (bening).
Sel darah putih dibentuk di tulang sumsum dari sel-sel bakal. Jenis-jenis dari golongan sel ini adalah golongan yang tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B; monosit dan makrofag; serta golongan yang bergranula, yaitu eosinofil, basofil, dan neutrofil. Demikian, disebutkan dalam Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Hematologi oleh Wiwik Handayani.
Fungsi Sel Darah Putih
Fungsi utama sel darah putih adalah untuk membunuh bibit penyakit atau benda asing lain yang masuk ke dalam tubuh.
Dalam menjalankan fungsinya, sel darah putih bersifat fagosit. Fagosit artinya dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya, seperti amoeba.
Di samping itu, sel darah putih juga berfungsi untuk mengangkut lemak, seperti dikutip dalam buku Biologi 2 oleh Kadaryanto, S. Pd
Jenis-jenis Sel Darah Putih
Berikut ini penjelasan macam-macam jenis sel darah putih, sebagaimana dikutip di buku Seri Ipa Biologi Smp Kelas VIII oleh Deswanty Furqonita, S. Si dan Buku Biologi Jilid 2 Diah Aryulina, yaitu:
1. Granulosit
Granulosit adalah sel darah putih yang memiliki banyak inti sel (nukleus) dan bersifat fagosit. Granulosit terdiri dari tiga macam jenis, yaitu:
a. Eosinofil
Eosinofil memiliki dua inti sel (nukleus) yang terdiri dari dua lobus, berukuran 9 mikro, dan berjumlah sekitar 2.5% - 3%. Eosinofil tampak berwarna merah pada pewarnaan darah dan bersifat asam. Selain itu, sel ini bertanggung jawab dalam perlawanan cacing parasit dengan mengeluarkan racun serta terlibat dalam reaksi alergi.
b. Basofil
Basofil memiliki inti sel (nukleus) berbentuk S dan berjumlah sekitar 0.5% - 1% dari jumlah sel darah putih. Basofil mengandung heparin dan histamin. Heparin merupakan zat yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Sedangkan kandungan histamin, menyebabkan basofil tampak berwarna biru pada pewarnaan darah karena histamin mengandung basa.
c. Neutrofil
Neutrofil merupakan jenis sel darah putih yang paling banyak di antara sel-sel lain, yaitu sekitar 60% - 70%. Neutrofil memiliki dua nukleus yang terdiri dari 2-5 lobus dan berukuran 8 mikro. Pada saat terjadi infeksi, misalnya infeksi oleh bakteri, jumlah neutrofil dapat meningkat. Adanya peningkatan jumlah neutrofil disebut leukositosis. Neutrofil tampak netral pada pewarnaan darah.
2. Agranulosit
Agranulosit merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula dan hanya memiliki satu inti sel. Agranulosit terdiri dari dua macam jenis, yaitu:
a. Monosit
Monosit memiliki satu inti sel besar dan berbentuk paling besar dibandingkan sel-sel leukosit lainnya. Inti sel monosit tampak seperti kacang merah karena memiliki bagian lengkung dan berdiameter 12-20 mikro.
Monosit biasanya bersifat aktif dan dapat bergerak berputar dalam aliran darah dengan kecepatan tinggi. Monosit termasuk salah satu bagian alat pertahanan tubuh untuk melawan kuman, seperti kuman penyebab TBC, tifus, dan malaria.
b. Limfosit
Limfosit merupakan sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, yaitu 20% - 25% dengan ukuran berdiameter 6 - 14 mikro. Limfosit dapat dibedakan menjadi limfosit T (limfosit timus) dan limfosit (B).
Limfosit T berfungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang virus, sedangkan limfosit B berfungsi untuk membentuk antibodi. Limfosit dibentuk di dalam limpa, sementara janin dibentuk di hati. Jumlah limfosit akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
Jumlah Sel Darah Putih
Secara normal, satu milimeter kubik darah manusia mempunyai sekitar 5.000 - 10.000 sel darah putih. Jumlah sel ini akan meningkat untuk sementara waktu ketika tubuh sedang berperang melawan infeksi, sebagaimana dijelaskan dalam buku Biologi Jilid 3 Edisi 5 oleh Neil A. Campbell dan Penerbit Erlangga.
Nah, itu dia detikers pembahasan mengenai sel darah putih https://www.detik.com/tag/sel-darah-putih mulai dari strukturnya hingga jumlahnya di dalam tubuh manusia. Semoga bisa menambah wawasan ya detikers.
Baca juga: 7 Fungsi Rangka Manusia, Siswa Kudu Tahu! |
Simak Video "Viral Siswa Ditugasi Gambar Kelamin, KCD Minta Bentuk Pemantau Medsos"
(nwy/nwy)