TKA di SMKN 26 Jakarta: Seratusan Murid Pilih Tak Ikut, Apa Alasannya?

ADVERTISEMENT

TKA di SMKN 26 Jakarta: Seratusan Murid Pilih Tak Ikut, Apa Alasannya?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 05 Nov 2025 19:00 WIB
Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta beberkan pelaksanaan TKA di sekolahnya.
Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta beberkan pelaksanaan TKA di sekolahnya. Foto: Devita Savitri/detikEdu
Jakarta -

Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMK Negeri 26 Jakarta memasuki pelaksanaan hari pertama di gelombang kedua, Rabu (5/11/2025). Diketahui, sebanyak 551 murid mengikuti TKA yang diselenggarakan dalam dua gelombang.

Plt Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta, Rina Mulyati menjelaskan pihaknya tidak mewajibkan TKA diikuti semua murid. Setidaknya ada sekitar 117 murid SMKN 26 Jakarta dipastikan tidak mengikuti TKA.

Murid yang tidak ikuti ini rata-rata dikarenakan tergabung dalam kelas khusus yang telah dipesan industri. Kelas khusus ini memungkinkan mereka langsung bekerja di industri terkait setelah lulus sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka ada yang enggak ikut karena memang TKA ini kan memang tidak wajib ya. Hukumnya tidak wajib dan itu harus ada izin orang tua. Jadi kalau orang tuanya mengizinkan, mereka ikut," ungkap Rina di SMKN 26 Jakarta Timur, Rabu (5/11/2025).

"Kalau misalnya orang tuanya enggak mengizinkan karena anaknya sudah di-prepare untuk masuk kerja, maka kita perbolehkan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SMK 4 Tahun-Siswa TKA Ketika PKL

Ketidakikutan murid dalam TKA bukan menjadi hal besar di SMKN 26 Jakarta. Rina menjelaskan karena SMKN memiliki sifat BMW (bekerja, melanjutkan, dan wirausaha).

"Itu bedanya SMA dengan SMK ya. Jadi ada bekerja, melanjutkan, dan berusaha. Jadi pilihannya ada di situ," ungkap Rina.

Tak hanya berbeda dengan SMA, SMKN 26 Jakarta juga berbeda dengan SMK pada umumnya. Sekolah ini mengusung SMK 4 tahun, di mana satu tahun terakhir sekolah diperuntukan untuk praktik kerja lapangan (PKL).

Kemendikdasmen pada dasarnya sudah menyiapkan gelombang khusus untuk murid SMK yang berhalangan ujian selama PKL. Gelombang itu akan berlangsung pada Sabtu-Minggu, 8-9 November 2025.

Kendati demikian, SMKN 26 Jakarta tidak menggunakan gelombang tersebut. Rina mengaku pihaknya telah meminta izin agar murid bisa mengikuti TKA.

Ketentuan apakah murid kembali menjalani PKL usai ujian TKA diserahkan kepada industri. Satu kendala lain yang ditemukan SMKN 26 Jakarta terkait pelaksanaan TKA di tengah PKL adalah ada murid yang bertugas di Maluku.

Meski begitu, Rina tetap memfasilitasi anak tersebut dengan menitipkan murid pada sekolah SMK di Maluku. Dengan demikian dari jumlah keseluruhan 551 peserta TKA di SMKN 26 Jakarta, 548 murid diantaranya mengikuti ujian di sekolah dan 4 lainnya di Maluku.

Terima Peserta Ujian Titipan Dari Daerah Lain

Tidak hanya menitipkan peserta di SMK Maluku, SMKN 26 Jakarta juga mendapat titipan peserta yang tengah menjalani PKL di Jakarta. Setidaknya, ada 11 orang peserta TKA titipan yang berasal dari Padang, Banjarmasin, dan Yogyakarta.

Melayani lebih dari 500 peserta TKA, Rina menyatakan tidak ada kendal berarti. Ia memegang prinsip untuk melayani kebutuhan anak.

Jadi kalau misalnya anak merasa nyaman dengan laptop, nggak apa-apa, nggak masalah. Tapi kami tetap menyediakan," katanya.

Di setiap ruang ujian, ada lebih dari 25 komputer/laptop yang bisa digunakan peserta TKA. Dengan demikian, jika ada kendala teknis pergantian alat ujian bisa langsung dilakukan.

"Nggak ada sih, nggak ada masalah. Anak-anak juga baik-baik aja. Kalau saya tanya misalnya, gimana nak, lancar Bu Alhamdulillah," ceritanya.

Persiapan Dilakukan Secara Daring

PKL yang tengah dialami murid SMKN 26 Jakarta menyebabkan persiapan TKA di sekolah itu dilakukan dengan cara berbeda. Rina menyebut belajar tidak selalu bisa dilakukan dalam satu ruangan kelas.

"Ada online kan, nah jadi anak-anak akhirnya terbiasa dengan itu, jadi guru-guru memberikan tugas-tugas secara online, try-out," jelasnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu universitas untuk memfasilitasi pelatihan TKA. Lantaran sudah mengetahui jadwal, murid dipastikan sudah mempersiapkan diri, bahwa akan ada pembelajaran yang tidak hanya di ruang kelas, tapi juga secara online, dan guru-gurunya juga sudah dipersiapkan

Guru-guru juga menjalani dengan lancar tanpa merasa mendapat beban tambahan. Sehingga, setiap elemen di sekolah tersebut saling mendukung untuk pelaksanaan TKA.

"Anak-anak gembira ya, kalau anak-anak gembira insya Allah berarti gurunya juga support, untuk semua aktivitas yang dilakukan disini, termasuk yang TKA ini," pungkasnya.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads