Sebuah penelitian menyebutkan, ternyata tumbuhan bisa mendengar lebih baik daripada yang selama ini dikira manusia. Kok bisa?
Seperti yang detikers tahu, tumbuhan memiliki anatomi berbeda dengan makhluk hidup lainnya, terlebih dalam perihal "mendengar". Manusia dan hewan memiliki gendang telinga dan bagian telinga lain yang tertutup daun telinga, tumbuhan tidak.
Dilansir dalam laman Scientific American, sebuah penelitian baru menyebutkan beberapa tumbuhan mungkin mampu merasakan suara seperti gemericik air melalui pipa atau dengungan serangga.
Pernyataan tersebut disampaikan Monica Gagliano, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Western Australia.
Apakah Tumbuhan Bisa Mendengar?
Merasakan Suara dan Gemericik Air
Awalnya, Monica melakukan penelitian tentang bibit kacang polong di dalam pot berbentuk Y terbalik. Satu bagian dari setiap pot diberi sebuah nampan berisi air yang menjadi sumber air. Bagian lainnya hanya tanah kering.
Hasilnya, akar kacang polong tumbuh ke arah bagian pipa yang memiliki sumber air meski sulit diakses. Karena hal tersebut, Monica menyimpulkan bahwa tanaman bisa merasakan keberadaan air dengan mendeteksi suara air yang mengalir.
Baca juga: Menengok "Raksasa" di Kebun Raya Cibodas |
Telinga Tumbuhan dari Mekanoreseptor
Pendapat Monica disempurnakan oleh Michael Schoner seorang, ahli biologi dari Universitas Greifswald, Jerman. Melalui penelitiannya, Michael percaya bahwa tumbuhan mungkin memiliki organ yang dapat merasakan suara.
Menurutnya, getaran suara memicu organ tanaman bernama mekanoreseptor. Mekanoreseptor disebut sebagai bagian yang sangat halus, berbulu, dan berfungsi seperti membran.
Karena mekanoreseptor, tanaman bisa bisa menyalurkan informasi antar tanaman. Misalnya ketika mereka harus memperingatkan satu sama lain tentang serangga yang mendekat.
Telinga Tumbuhan di Bunga
Selaras dengan Michael, para peneliti dari Universitas Tel-Aviv di Israel lebih jelas mengungkapkan bahwa 'telinga' tanaman terletak pada bunga, dilansir Science Alert.
Pengamatan peneliti tersebut dilakukan dengan bunga mawar malam (Oenothera drummondii). Hasilnya, peneliti mendapati bahwa bunga mawar malam dapat merasakan gelombang suara sayap lebah di dekatnya melalui kelopak bunga. Akibatnya, konsentrasi gula dalam nektar tanaman meningkat rata-rata 20 persen.
Pendengaran dengan Noise Control
Canggihnya, bunga-bunga bahkan mampu menghilangkan kebisingan (noise) latar belakang yang tidak relevan seperti angin dan hanya mendengar dengungan lebah.
Penelitian lain dilakukan pada lebih dari 650 bunga evening primrose. Perekaman suara dan produksi nektar diukur sebagai respon terhadap keheningan suara.
Hasilnya, rekaman lapangan menunjukkan bahwa lebah yang berdengung dengan frekuensi rendah mampu mengubah campuran nektar hanya dalam tiga menit.
Peneliti juga mencoba percobaan dengan tanaman yang beberapa kelopak bunganya dihilangkan. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada perubahan dalam produksi nektar. Dengan demikian, kesimpulan yang didapatkan adalah memang bagian bunga yang memiliki tugas seperti telinga pada tumbuhan.
Lalu bagaimana dengan suara hewan lain termasuk manusia?
Mengenai hal tersebut peneliti Marine Veits kepada National Geographic mengutarakan pendapatnya. Ia menjelaskan bila mendengar bukan hanya untuk telinga, lantaran dalam tumbuhan, yang berperan adalah bunga.
Royal Horticultural Society (RHS) lebih lanjut menjelaskan, mereka menemukan fakta bila mengajak tanaman berbicara dapat membantunya tumbuh lebih cepat, dikutip dari Neurafarm.
Dengan demikian, fakta bahwa tumbuhan dapat merespons suara dengan baik, memang benar adanya.
Simak Video "Mendulang Cuan dari Kebun Sayuran Hidroponik"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)