Solstis merupakan fenomena astronomis yang akan terjadi pada 22 Desember 2022 saat Kutub Selatan dan belahan Bumi selatan condong ke Matahari, sementara Kutub Utara dan belahan Bumi Utara menjauhi Matahari. Fenomena astronomis ini berlangsung pada pukul 04.49.14 WIB, pukul 05.49.14 WITA, atau pukul 06.49.14 WIT.
Fenomena solstis ini dikenal juga sebagai fenomena titik balik selatan Matahari. Fenomena ini juga terjadi di bulan Juni. Apa dampak yang ditimbulkan solstis? Apakah berbahaya bagi manusia?
Apakah Fenomena Solstis Berbahaya Bagi Manusia?
Nah, berkaitan dengan fenomena ini, muncul banyak imbauan untuk tidak keluar rumah dan dikaitkan dengan solstis. Padahal, solstis hanyalah fenomena astronomis biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari, perubahan durasi siang dan malam, serta pergantian musim, sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penamaan solstis berasal dari bahasa Latin, solstitium, yang terdiri dari dua kata, Sol dan stitium. Sol artinya Matahari, dan stitium berarti tempat berhenti atau singgah.
Pada laman Edukasi Sains Antariksa disebutkan bahwa dampak solstis yang dirasakan oleh manusia tidak seekstrem yang banyak dinarasikan. Sekalipun terjadi letusan gunung berapi, gempa Bumi, tsunami hingga banjir rob, peristiwa tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan fenomena solstis Desember.
Sebab, fenomena solstis hanyalah fenomena astronomis yang dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi. Sementara itu, bencana alam disebabkan oleh banyak aktivitas di Bumi, mulai dari aktivitas vulkanik, seismik, oseanik, hingga hidrometeorologi.
Dampak Solstis Bulan Desember
- Siang hari akan lebih panjang dibandingkan dengan panjang malam. Untuk belahan bumi selatan, panjang siang akan lebih pendek dibandingkan dengan panjang malam untuk belahan bumi utara.
- Adanya fenomena Matahari Tengah Malam atau Midnight Sun di wilayah Kutub Selatan, ini dikarenakan Kutub Selatan condong ke Matahari, sehingga seluruh bagian Kutub disinari Matahari. Panjang siang di wilayah tersebut menjadi 24 jam.
- Intensitas radiasi Matahari akan maksimum untuk lintang sedang belahan Bumi selatan, sedangkan untuk lintang sedang belahan Bumi utara akan minimum.
- Di wilayah Kutub Utara akan terjadi fenomena Malam Kutub atau Polar Night, ini disebabkan Kutub Utara menjauhi Matahari. Akibatnya, seluruh bagian Kutub tidak disinari Matahari dan panjang malam di wilayah tersebut menjadi 24 jam.
- Adanya puncak musim panas di lintang sedang belahan Bumi selatan, sementara di lintang sedang belahan Bumi utara terjadi puncak musim dingin.
- Untuk lintang rendah baik di belahan Bumi utara maupun Bumi selatan terjadi puncak musim penghujan.
- Matahari akan berkulminasi paling selatan saat tengah hari. Kecuali di wilayah yang terletak di garis balik selatan, Matahari akan berkulminasi tepat di zenit.
- Matahari akan terbit di arah antara timur dan tenggara, tepat di tenggara untuk lintang kurang dari 56 derajat (utara/selatan), tepat di tenggara untuk lintang 56 derajat (utara/selatan), dan di antara tenggara dan selatan untuk lintang lebih dari 56 derajat (utara/selatan).
- Matahari akan terbenam di arah antara barat dan barat daya untuk lintang kurang dari 56 derajat (utara/selatan), tepat di barat daya untuk lintang 56 derajat (utara/selatan), di antara barat daya dan selatan untuk lintang lebih dari 56 derajat (utara/selatan).
Nah, itu dia dampak fenomena solstis Desember. Selamat mengamati fenomena astronomis ini, detikers!
(aeb/twu)