Apakah detikers tahu, kenapa di dalam lift biasanya terdapat cermin? Keberadaan cermin dalam lift tentunya berfungsi lebih dari sekadar memastikan bahwa penampilan kita tetap rapi.
Namun, sebelum mengetahui alasan terdapat unsur cermin dalam lift, mari simak lebih dahulu sejarah lift itu sendiri.
Sejarah Lift
Konsep lift telah muncul sejak tahun 336 sebelum Masehi. Pada saat itu, wujud lift tentunya belum secanggih sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lift pada zaman kuno dimanfaatkan untuk mengangkat material bangunan. Mengutip dari Science ABC, dahulu orang menggunakan tali untuk menjalankan lift ke atas dan ke bawah.
Kendati begitu, tali dalam lift kuno terkadang putus, sehingga dapat menyebabkan kecelakan. Kenyataan ini pun mendorong seseorang bernama Elisha Otis membuat sebuah alat berupa rem pengaman.
Rem pengaman yang diciptakan Otis pada 1850-an itu akan keluar dari dinding kabin saat sebuah lift memiliki kecepatan melebihi rata-rata atau jika talinya terputus. Bisa dikatakan bahwa rem ini mencegah kabin lift jatuh lebih jauh.
Namun, diciptakannya rem pengaman untuk lift bukan berarti bahwa masalah selesai. Kondisi lift yang tertutup tentunya dapat membuat pengidap fobia ruang tertutup atau claustrophobia tidak bisa rileks dengan situasi di dalamnya.
Alasan Terdapat Cermin Dalam Lift
Menggunakan lift merupakan sebuah tantangan untuk pengidap claustrophobia. Maka dari itu, para perusahaan pembuat lift memasang cermin untuk mengatasi hal ini.
Cermin adalah solusi yang memungkinkan karena dapat mengalihkan perhatian orang. Lift tidak perlu ditambah kecepatannya agar orang bisa menghabiskan waktu di sana lebih singkat.
Terlebih lagi, cermin membuat lift terlihat lebih luas, sehingga mendukung orang dengan claustrophobia mengatasi ketakutannya.
Selain itu, cermin memberi penumpangnya sesuatu untuk dilihat sembari menunggu. Perhatian orang-orang akan teralihkan dengan adanya cermin.
Pada sisi keamanan, cermin dalam lift pun memungkinkan pencegahan pelanggaran tertentu, seperti pencopetan, pelecehan seksual, dan lainnya. Pasalnya, seseorang bisa melihat apa yang dilakukan oleh orang lain.
(nah/faz)