Apa jadinya saat sejumlah emak-emak terjebak di dalam lift sebuah rumah sakit. Peristiwa yang diabadikan dalam video itu viral di media sosial. Diketahui bahwa insiden itu terjadi di Bangkalan.
Diketahui, emak-emak terjebak lift itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan. Dalam rekaman video, tampak kurang lebih 20 emak-emak dan beberapa orang anak satu per satu keluar dari lift usai dibantu petugas rumah sakit.
Terlihat salah satu petugas di video itu harus memegangi daun pintu lift yang macet supaya proses evakuasi bisa berjalan lancar. Sementara wajah para ibu-ibu yang keluar dari lift itu terlihat tegang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Kabid Perencanaan RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Prima Nogroho membenarkan terjadinya peristiwa itu. Dia menyatakan bahwa peristiwa macetnya lift itu sudah terjadi beberapa bulan yang lalu tetapi baru viral belakangan ini.
"Yang beredar di media sosial itu adalah video potongan dari media sosial resmi kami yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (12/6/2025).
Pihaknya membantah bahwa lift di rumah sakit itu ambruk dan rusak seperti yang dinarasikan di media sosial. Dia tegaskan bahwa lift di RSUD Syamrabu itu hanya mengalami kendala itu karena over kapasitas.
"Jadi yang beredar di media sosial ada keterangan 'lift ambruk', itu tidak benar. Kejadiannya hanya macet sebentar dan berhasil ditangani petugas," kata dr Prima.
Dia menuturkan semua gedung rumah sakit telah dilengkapi fasilitas lift yang bisa digunakan sesuai peruntukan. Lift yang sempat mengalami kendala itu merupakan lift utama menuju ruangan ICU.
Lift tersebut, kata dr Prima, seharusnya hanya bisa diisi maksimal 6 orang saja tetapi pada saat kejadian itu dimasuki hingga 20 orang keluarga pasien secara bersamaan.
"Lift itu khusus pasien namun biasanya keluarga dan perawat ikut semua, sehingga membuat lift tertahan," katanya.
Atas kejadian itu pihak rumah sakit mengimbau kepada semua keluarga pasien agar mematuhi peraturan yang berlaku. Itu demi kenyamanan dan keselamatan bersama, khususnya dalam penggunaan lift di RSUD.
"Saya harap para keluarga pasien lebih sabar. Jika lift sudah full jangan sampai dipaksa," tandasnya.
(dpe/hil)