Hipospadia sempat ramai diperbincangkan di Indonesia pada tahun 2021. Penyebabnya adalah mantan atlet voli wanita Aprilia Manganang yang dinyatakan mengidap penyakit hipospadia.
Selama 28 tahun, Aprilia Manganang hidup sebagai seorang perempuan. Kemudian dinyatakan mengidap hipospadia saat dirinya melakukan pemeriksaan medis sebagai anggota TNI AD. Hasil tes menyatakan bahwa Aprilia Manganang adalah laki-laki.
Lantas apa sebenarnya pengertian hipospadia? Berikut ini penjelasannya dikutip dari buku "Asuhan Kebidanan, Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah" karya Noordiati, SST., MPH. dan laman Ners Unair.
Pengertian Hipospadia
Hipospadia adalah kelainan bawaan pada anak laki-laki, ditandai dengan posisi anatomi pembukaan saluran kemih di bagian ventral atau bagian anterior penis.
Secara sederhana, seseorang yang mengidap hipospadia memiliki keadaan lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis.
Selain itu, bentuk pada penis berbeda dengan bentuk normal yaitu penis biasanya melengkung dan ukurannya lebih kecil dari ukuran penis normal.
Penyebab Hipospadia
Penyebab hipospadia sebenarnya belum diketahui secara pasti karena sangat multi faktor. Namun, ahli menganggap ada beberapa faktor yang paling berpengaruh sebagai penyebab hipospadia.
1. Ketidakseimbangan hormon androgen
Hormon androgen adalah hormon yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Faktor ini bisa jadi penyebab karena reseptor hormon androgen di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada.
2. Genetika
Kegagalan sintesis androgen biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mensintesis androgen tersebut, sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
3. Prematuritas
Peningkatan insiden hipospadia ditemukan di antara bayi yang lahir dari ibu dengan terapi estrogen selama kehamilan. Prematuritas juga lebih sering dikaitkan dengan hipospadia.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
Tanda-tanda Hipospadia
- Lokasi meatus urin yang tidak tepat dapat terlihat pada saat lahir
- Kesulitan atau ketidakmampuan berkemih secara posisi berdiri
- Keluhan utama pada klien hipospadia ditimbulkan adanya pancaran urin yang melemah ketika berkemih, nyeri saat ereksi dan gangguan saat berhubungan seksual
- Testis tidak turun atau lazim ditemukan hernia inguinalis
- lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis
- penis melengkung ke bawah
- penis tampak seperti bertudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis dan jika berkemih, harus duduk.
Nah, itulah penjelasan mengenai hipospadia beserta penyebab dan tanda-tandanya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(faz/pal)