Artikel Sebaran Spasial Aktivitas Ajag (Cuon alpinus Pallas 1811) di Taman Nasional Baluran (2014) karya A Yoga Perdana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan ajag merupakan fauna yang berasal dari spesies Cuon alpinus.
Di Indonesia, fauna ini hanya dijumpai di pulau Jawa dan Sumatera. Terdapat dua sub spesies yaitu Cuon alpinus javanicus dan Cuon alpinus sumatrensis.
Ajag mendiami kawasan pegunungan dan hutan diantaranya dapat di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (NAD-Sumatra Utara), Sumatra Barat.
Sementara di Jawa, keberadaan ajag diketahui terdapat pada Taman Nasional Alas Purwo, Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Ujung Kulon, dan Baluran. Di Jawa nama panggilan anjing ini disebut asu kikik sebab bunyinya kik-kik-kik.
Status perlindungan ajag berdasarkan International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Redlist 2013 merupakan kategori satwa liar yang terancam punah.
Selain di Indonesia, spesies Cuon alpinus dapat ditemukan di antaranya di India, Thailand, Myanmar, Bhutan, Kamboja, China, Laos, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Vietnam.
Menurut IUCN, populasi ajag dewasa pada habitat alami di seluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 2.500 ekor dan sampai saat ini populasinya terus menurun.
Menurunnya populasi ajag dikarenakan oleh beberapa hal yaitu berkurangnya habitat sebagai ruang jelajah, berkurangnya populasi mangsa, serta perburuan.
Perburuan ini dilakukan karena kematian sejumlah hewan ternak yang diduga disebabkan oleh ajag. Perilaku ajag tersebut mengindikasikan ketersediaan mangsa ajag di habitatnya kini berkurang.
Padahal berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P20 Tahun 2018 tentang Jenis Satwa dan Tumbuhan Dilindungi, ajag termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia.
Baca juga: Apa Fungsi Rambut di Leher Singa Jantan? |
Morfologi Hewan Ajag
Mengutip buku Kamus Nomenklatur Flora dan Fauna oleh Tomi Zapino, hewan ajag mempunyai perawakan sedang dengan panjang tubuh 90 cm, tinggi badan 50 cm, berat badan 12-20 kg, dan panjang ekor 40-50 cm.
Kecenderungan warna bulunya dominan coklat kemerahan, bagian leher dan perut agak putih dan ekor berwarna kehitaman.
Biasanya mereka hidup bergerombol dalam 5-12 ekor, tergantung bagaimana kondisi lingkungan tempat mereka tinggal. Namun ada kalanya mereka dapat hidup menyendiri.
Satwa ini merupakan salah satu predator yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Ajag mempunyai peranan sebagai pengendali populasi mangsa. Saat hewan ajag berburu secara bergerombol target mangsa yang diincar berupa hewan besar seperti babi hutan, rusa, kijang.
(pal/pal)