Paus biru (Balaenoptera musculus) ternyata memakan lebih banyak plastik daripada hewan lain di Bumi. Para ilmuwan memperkirakan paus biru bisa menelan hingga 43,5 kilogram mikroplastik dalam satu hari.
Mikroplastik adalah potongan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter dan terbentuk karena polusi dari plastik yang terurai di permukaan laut. Banyak dari potongan plastik kecil ini ditemukan di perut atau kotoran berbagai spesies lautan.
Dalam sebuah studi di jurnal Nature Communications, para peneliti menggunakan model komputer untuk menghasilkan prediksi berapa jumlah plastik yang ditelan oleh paus biru, paus sirip (Balaenoptera physalus), dan paus bungkuk (Megaptera novaeangliae).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, paus biru menempati posisi pertama dalam memakan plastik. Seekor paus biru bisa menelan hingga 10 juta mikroplastik sehari selama musim makan. Sebagai perbandingan, paus bungkuk hanya mengonsumsi hingga 200.000 potongan mikroplastik per hari, 50 kali lebih sedikit daripada paus biru.
Bagaimana Paus Biru Bisa Menelan Mikroplastik?
Menurut Live Science, paus biru makan dengan cara mengambil tegukan besar air laut untuk kemudian menyaring makanan mereka. Setiap suap dapat berisi hingga 80.000 liter air.
Makanan paus biru sebagian besar terdiri dari udang yang disebut krill serta ikan kecil, seperti sarden dan ikan teri, dari air. Ilmuwan menduga, saat paus biru menelan makanannya, ada potongan mikroplastik yang terselip.
Para tim peneliti akhirnya menggabungkan data pelacakan tag satelit, rekaman drone pemberian makan paus, dan rekaman sonar dari kapal penangkap ikan untuk membuat model terperinci tentang berapa banyak krill dan ikan yang dimakan. Hasilnya, paus biru menelan jauh lebih banyak plastik daripada spesies lain.
Karena ukurannya yang sangat besar, paus biru harus melahap air dengan jumlah yang lebih besar. Menempatkan mereka pada risiko yang jauh lebih tinggi untuk menelan mikroplastik.
Apakah Mikroplastik Berbahaya Bagi Paus Biru?
Dampak kesehatan dari mengonsumsi mikroplastik pada paus biru masih belum diketahui. Tetapi para peneliti mencatat bahwa, paling tidak, hal ini membuat paus membakar lebih banyak energi.
Dalam sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Analytical Methods, para ilmuwan menemukan bahwa mikroplastik dapat berakhir di dalam lemak paus biru. Lapisan ini berfungsi melindungi mereka dari suhu laut yang dingin.
Enzim pencernaan di perut paus dapat memecah mikroplastik menjadi nanoplastik yang lebih kecil dengan lebar antara 1 dan 1.000 nanometer, yang kemudian dapat dilepaskan kembali ke laut. Namun, masih belum jelas seberapa besar dampak mikroplastik pada paus biru.
(nir/pal)