Hati-Hati, Kata Studi: Terlalu Banyak Motivasi Mengaburkan Informasi Sensorik

ADVERTISEMENT

Hati-Hati, Kata Studi: Terlalu Banyak Motivasi Mengaburkan Informasi Sensorik

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 19 Okt 2022 17:00 WIB
Motivasi bisnis.
Ilustrasi motivasi. Foto: yanalya/freepik
Jakarta - Saat suasana hati kita sedang baik atau buruk, sedang fokus atau mudah terganggu, maupun dalam keadan lainnya, suasana hati tentunya berkaitan dengan persepsi dan pengambilan keputusan. Di samping itu, motivasi juga turut berperan dalam perilaku yang kita lakukan.

Meski demikian, efek motivasi terhadap otak belum benar-benar dipahami hingga sekelompok peneliti asal University of Geneva (Unige) dan EPFL (Swiss Federal Institute of Technology Lausanne) melakukan sebuah studi akan hal ini.

Pada sebuah studi yang dilakukan terhadap tikus, para peneliti itu menemukan bahwa motivasi mengubah sirkuit saraf yang berkaitan dengan persepsi sensorik. Penelitian itu mengungkapkan kenapa tingkat motivasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa mempengaruhi persepsi.

Hasil riset mereka kemudian dirilis melalui jurnal Neuron dan memberikan perspektif baru dalam bidang metode pembelajaran.

Terlalu Termotivasi Mengaburkan Informasi Sensorik

Selama ini, kerja dua psikolog Amerika, Robert Yerkes dan John Dilligham Dodson telah memberikan ide mengenai kaitan antara motivasi dan performa seseorang. Terlalu banyak motivasi ataupun sebaliknya, sama-sama tidak bagus. Namun, dampak motivasi terhadap saraf otak masih belum jelas.

"Kami ingin mengamati bagaimana informasi sensorik yang ditransmisikan oleh neuron di korteks diubah oleh tingkat motivasi dan sejauh mana motivasi dapat berdampak pada pembelajaran dan kinerja dalam tugas pengambilan keputusan," kata Sami El-Boustani, penulis utama dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tikus, ditemukan bahwa hiper-motivasi atau terlalu termotivasi bisa mengaburkan informasi sensorik.

"Motivasi yang berlebihan menyebabkan stimulasi yang kuat dari neuron kortikal, yang menyebabkan hilangnya presisi dalam persepsi rangsangan taktil," ungkap Giulio Matteucci yang juga anggota dari riset ini.

Sejalan dengan Matteuci, salah satu anggota riset ini, Carl Petersen juga menegaskan bahwa tingkat motivasi berdampak pada persepsi informasi sensorik sehingga akan mempengaruhi kita saat mengambil keputusan.




(nah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads