Surah Al Infitar adalah surah dalam Al-Qur'an yang tergolong Makkiyah setelah turunnya surah An Naziat. Surah ini mengandung 19 ayat yang menceritakan tentang dahsyatnya hari kiamat.
Kata Al Infitar sendiri diambil dari ayat pertama dalam surah ini yang merupakan bentuk masdar dari kata kerja infatarat. Kata tersebut mengandung makna terbelah.
Mengutip M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya, makna tersebut berkaitan dengan keadaan pada hari kiamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surah Al Infitar Ayat 1-19 dalam Arab, Latin, dan Artinya
1. اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَت
Bacaan latin: iżas-samā`unfaṭarat
Artinya: Apabila langit terbelah.
2. وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ
Bacaan latin: wa iżal-kawākibuntaṡarat
Artinya: dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,
3. وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ
Bacaan latin: wa iżal-biḥāru fujjirat
Artinya: dan apabila lautan dijadikan meluap,
4. وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ
Bacaan latin: wa iżal-qubụru bu'ṡirat
Artinya: dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
5. عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ
Bacaan latin: 'alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat
Artinya: (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).
6. يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِۙ
Bacaan latin: yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm
Artinya: Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia,
7. الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَۙ
Bacaan latin: allażī khalaqaka fa sawwāka fa 'adalak
Artinya: yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
8. فِيْٓ اَيِّ صُوْرَةٍ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَۗ
Bacaan latin: fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak
Artinya: dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
9. كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُوْنَ بِالدِّيْنِۙ
Bacaan latin: kallā bal tukażżibụna bid-dīn
Artinya: Sekali-kali jangan begitu! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
10. وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ
Bacaan latin: wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn
Artinya: Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
11. كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙ
Bacaan latin: kirāmang kātibīn
Artinya: yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),
12. يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ
Bacaan latin: ya'lamụna mā taf'alụn
Artinya: mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
13. اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ
Bacaan latin: innal-abrāra lafī na'īm
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
14. وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍ
Bacaan latin: wa innal-fujjāra lafī jaḥīm
Artinya: dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
15. يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ
Bacaan latin: yaṣlaunahā yaumad-dīn
Artinya: Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
16. وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَاۤىِٕبِيْنَۗ
Bacaan latin: wa mā hum 'an-hā bigā`ibīn
Artinya: Dan mereka tidak mungkin keluar dari neraka itu.
17. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۙ
Bacaan latin: wa mā adrāka mā yaumud-dīn
Artinya: Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
18. ثُمَّ مَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۗ
Bacaan latin: ṡumma mā adrāka mā yaumud-dīn
Artinya: Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
19. يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۗوَالْاَمْرُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِ
Bacaan latin: yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh
Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, tujuan utama turunnya surah ini adalah untuk memberi peringatan agar manusia tidak larut dalam kegiatan yang buruk. Surah ini juga bertujuan untuk selalu mengingat kebaikan dan kemurahan hati Allah SWT.
Melalui surah ini, manusia juga diperingatkan pula agar selalu mempertanggungjawabkan amalan-amalannya sekecil apapun. Sebab, tidak ada seorang pun yang dapat membantu orang lain kecuali amalannya sendiri pada hari pembalasan kelak.
Amalan yang baik selama di dunia maka Allah akan menghadiahi umatnya dengan keindahan surga. Keindahan surga tidak dapat digambarkan oleh manusia, tidak pernah dilihat oleh mata manusia, serta manusia tidak pernah mendengar keindahan surga.
Manusia juga diingatkan dalam surah Al Infitar untuk selalu mengingat Allah karena Dialah yang menjadikan semua hal di muka bumi ini menjadi mungkin. Begitu pula dengan semua kenikmatan duniawi juga datang dari-Nya.
(rah/nwy)