Surat Al-Alaq terdiri dari 19 ayat. Ayat 1-5 merupakan ayat-ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di Gua Hira.
Surat Al-Alaq adalah surat ke-96 dalam Al-Qur'an. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Al-Alaq memiliki arti Segumpal Darah dan nama ini diambil dari ayat ke-2. Surat Al-Alaq juga dikenal dengan nama Iqra atau Al-Qalam.
Surat Al-Alaq Ayat 1-19
Berikut bacaan lengkap surat Al-Alaq ayat 1-19 dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
iqra' bismi rabbikallażī khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
khalaqal-insāna min 'alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
iqra' wa rabbukal-akram
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
allażī 'allama bil-qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
'allamal-insāna mā lam ya'lam
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ - ٦
kallā innal-insāna layaṭgā
6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ - ٧
ar ra'āhustagnā
7. apabila melihat dirinya serba cukup.
اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ - ٨
inna ilā rabbikar-ruj'ā
8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ - ٩
a ra`aitallażī yan-hā
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ - ١٠
'abdan iżā ṣallā
10. seorang hamba ketika dia melaksanakan salat,
اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ - ١١
a ra`aita ing kāna 'alal-hudā
11. bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),
اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ - ١٢
au amara bit-taqwā
12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ - ١٣
a ra'aita ing każżaba wa tawallā
13. Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ - ٤ ١
a lam ya'lam bi'annallāha yarā
14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ - ١٥
kallā la`il lam yantahi lanasfa'am bin-nāṣiyah
15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ -٦ ١
nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ -٧ ١
falyad'u nādiyah
17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ - ١٨
sanad'uz-zabāniyah
18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ - ١٩
kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib
19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Isi Kandungan Surat Al-Alaq
Surat Al-Alaq menjadi perintah Allah SWT tentang ketauhidan. Surat ini juga membahas tentang perintah untuk membaca dan mencari ilmu.
Mengutip buku Wawasan Al-Quran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat karya M. Quraish Shihab, uraian Al-Qur'an tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad SAW dimulai dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat-Nya. Hal ini jelas dijabarkan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5.
Dalam rangkaian wahyu-wahyu pertama, Al-Qur'an menunjuk kepada Tuhan yang Maha Esa dengan kata Rabbuka (Tuhan) Pemeliharamu (Wahai Muhammad), bukan kata Allah.
Wahyu pertama yang termaktub dalam lima ayat pertama surat Al-Alaq, tidak menyebutkan kata 'Allah'. Hal ini menggarisbawahi Wujud Tuhan Yang Maha Esa, yang dapat dibuktikan melalui ciptaan atau perbuatan-Nya.
Dalam hadits qudsi disebutkan, "Aku adalah sesuatu yang tersembunyi, Aku berkehendak untuk dikenal, maka Kuciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku."
Ayat-ayat surat Al-Alaq juga menjelaskan tentang proses penciptaan manusia yang berasal dari segumpal darah. Kemudian manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Melalui surat ini juga disebutkan Allah SWT mengajarkan manusia dengan berbagai ilmu pengetahuan. Manusia yang tidak mengetahui apa-apa, kemudian diberi petunjuk untuk dapat mengetahui berbagai ilmu pengetahuan.
(dvs/kri)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Hukum Memakan Balut bagi Muslim, Halal atau Haram?