Setiap bangsa memiliki waktu yang berbeda-beda dalam mengakhiri zaman praaksaranya. Hal ini dikarenakan setiap bangsa memiliki waktu yang berbeda pula ketika mulai mengenal tulisan.
Salah satu contohnya adalah Mesir. Mesir mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3000 SM. Sementara Indonesia pada saat itu berada di tahun 5 M.
Zaman Praaksara
Zaman praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Manusia yang hidup di zaman praaksara adalah manusia purba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dari zaman prasejarah, zaman praaksara terjadi saat manusia sudah ada. Sementara zaman prasejarah didefinisikan sebagai zaman ketika belum ada kehidupan manusia.
Melansir buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA karya Abdurakhman dan Arif Pradono, kata praaksara sendiri berasal dari dua kata, yaitu pra dan aksara. Pra berarti sebelum, sementara aksara berarti tulisan.
Secara istilah, zaman praaksara berarti zaman perkembangan kehidupan dan budaya manusia sebelum mengenal tulisan.
Maka dapat diketahui bahwa zaman praaksara akan berakhir ketika manusia sudah mulai mengenal tulisan.
Zaman setelah zaman praaksara berakhir disebut dengan zaman aksara, yakni zaman di mana manusia telah mengenal dan menggunakan tulisan. Indonesia sendiri mulai memasuki zaman aksara sekitar tahun 400-500 M.
Penemuan Zaman Praaksara
Sumber informasi mengenai zaman praaksara tidak diketahui melalui data tertulis, melainkan berasal dari fosil-fosil yang menandakan adanya zaman praaksara, sebagaimana dikutip dari buku TOP No 1 Ulangan Harian oleh Tim Guru dkk.
Fosil-fosil yang ditemukan telah mengeras seperti batu dikarenakan proses kimiawi yang telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
Ditemukan juga artefak peninggalan zaman praaksara. Artefak adalah barang-barang yang digunakan oleh manusia purba dengan keadaan yang telah membatu.
Eksistensi manusia purba dapat diketahui melalui penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dan arkeolog. Dengan begitu, kehidupan zaman praaksara dapat direkonstruksi.
Pembagian Zaman Praaksara
Disebutkan dalam buku Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, bahwa zaman praaksara terbagi menjadi empat zaman, yaitu:
Arkeozoikum
Zaman arkeozoikum merupakan zaman yang tertua, di mana keadaan bumi belum stabil. Diperkirakan usianya sekitar 545-4.500 juta tahun yang lalu.
Pada saat itu, kulit bumi masih dalam proses pembentukan dan udara masih sangat panas. Namun lambat laun suhu mulai menurun dan memungkinkan adanya tanda-tanda kehidupan.
Paleozoikum
Setelah zaman arkeozoikum berakhir, dilanjutkan dengan zaman Paleozoikum. Zaman Paleozoikum diperkirakan berumur 245-545 juta tahun yang lalu.
Pada zaman ini, bumi mulai lebih sejuk atau mendingin daripada zaman sebelumnya. Dengan begitu, derajat suhu seperti itu memungkinkan adanya kehidupan, bakteri.
Kemudian disusul dengan kehidupan hewan-hewan seperti ikan dan binatang amfibi. Namun jumlah makhluk hidup saat itu belum banyak.
Mesozoikum
Zaman Mesozoikum dikenal juga dengan zaman sekunder atau zaman reptil. Usia zaman Mesozoikum sekitar 65-245 tahun yang lalu. Disebut dengan zaman sekunder karena merupakan masa pertumbuhan kedua makhluk hidup.
Sementara disebut dengan zaman reptil karena pada saat itu reptil raksasa yang dikenal sebagai dinosaurus, hidup di zaman ini. Tingginya mencapai 12 meter dan memiliki panjang 3 meter.
Tidak hanya reptil, binatang jenis burung dan binatang yang menyusui juga mulai muncul, akan tetapi masih dalam tingkat rendah.
Neozoikum
Zaman praaksara yang terakhir adalah zaman Neozoikum atau Kainozoikum. Zaman ini terjadi diperkirakan 65 tahun yang lalu.
Keadaan bumi pada saat itu sudah mulai stabil dan kehidupan makhluk hidup yang mulai berkembang dan beraneka ragam.
Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yakni zaman tersier dan zaman kuarter. Zaman tersier adalah zaman di mana binatang raksasa berkurang dan binatang menyusui mulai mendominasi, contohnya kera. Sedangkan zaman kuarter adalah zaman di mana adanya tanda-tanda kehidupan manusia purba.
(nwy/nwy)