Dua Pulau Ini Berjarak 3,8 Km tapi Beda Waktunya 21 Jam, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Dua Pulau Ini Berjarak 3,8 Km tapi Beda Waktunya 21 Jam, Kok Bisa?

Devi Setya - detikEdu
Rabu, 24 Agu 2022 11:00 WIB
Pulau Diomede
Penampakan Pulau Diomede Foto: Business Insider
Jakarta -

Fenomena alam unik bisa disaksikan di Kepulauan Diomede. Diomede adalah sepasang pulau yang memiliki banyak perbedaan, termasuk perbedaan negara dan perbedaan waktu.

Dilansir dari Earth Observatory, pulau ini terletak di tengah Selat Bering antara daratan Alaska dan Siberia. Kedua pulau yang dikenal dengan sebutan Diomede besar dan Diomede kecil ini hanya berjarak 3,8 km. Saking dekatnya, masyarakat di pulau Diomede besar bisa melihat pulau Diomede kecil, demikian pula sebaliknya.

Memiliki perbedaan waktu 21 hingga 23 jam

Jika dilihat secara letak geografis, kedua pulau Diomede ini memang sangat berdekatan namun ada yang unik dari perbedaan waktu antara keduanya. Pada pulau Diomede Besar, perbedaan waktunya 21-23 jam lebih cepat dari Diomede Kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disebabkan oleh batas penanggalan internasional atau garis waktu internasional yang melintas di antara kedua pulau ini. Inilah sebabnya banyak orang menyebut dua pulau Diomede sebagai 'Yesterday and Tomorrow Islands' alias Pulau Besok dan Pulau Kemarin.

Namun keunikan ini tidak bisa dengan mudah dirasakan oleh masyarakat di kedua pulau ini. Menyebrang antara pulau Diomede besar dan Diomede kecil tidaklah semudah membalik telapak tangan. Dua pulau ini dimiliki oleh negara yang berbeda sehingga tidak bisa sembarangan melintas tanpa izin.

ADVERTISEMENT

Perbatasan antara Rusia dan Amerika Serikat

Pulau Diomede memang tergolong dalam satu kelompok kepulauan namun masing-masing pulau ini dimiliki oleh negara berbeda. Pulau Diomede besar berada di wilayah Rusia, sementara pulau Diomede kecil berada di wilayah Amerika Serikat.

Dilansir dari Travel Nine, pulau Diomede memiliki suhu yang cukup ekstrem. Ketika musim panas, suhu rata-rata di pulau ini sekitar 40 hingga 50 derajat Fahrenheit (Β°F) atau setara 4,4-10 derajat celsius. Dan ketika musim dingin tiba, suhu rata-rata antara 6 dan 10 Β°F atau sekitar -14 hingga -12 derajat celsius.

Tak heran jika sebagian wilayah perairan pulau ini diselimuti es. Ketika musim dingin tiba, bongkahan es kerap membentuk jembatan yang menghubungkan kedua pulau ini. Pulau ini juga terus menerus diselimuti kabut, bahkan ketika musim panas sekalipun.

Sekilas kedua pulau ini dapat dengan mudah dijangkau, namun sebenarnya tidak. Batas antara kedua negara ini yang membuat siapapun tidak bisa melintas dengan leluasa. Apalagi pada setiap pulau ini terdapat pihak penjaga yang mengamankan daerah perbatasan antar dua negara.

Sejarah pulau Diomede

Berdasarkan catatan sejarah, Pulau Diomede besar dan Diomede kecil awalnya dihuni oleh Yupik Eskimo selama 3.000 tahun yang lalu. Orang Eropa pertama yang mencapai pulau-pulau itu adalah penjelajah Rusia bernama Semyon Dezhnyov pada tahun 1648.

Delapan puluh tahun kemudian, pulau itu ditemukan kembali oleh navigator Denmark Vitus Bering pada 16 Agustus 1728, hari di mana Gereja Ortodoks Rusia merayakan kenangan akan martir st. diomede. Inilah sebabnya pulau ini diberi nama Diomede.

Ketika Amerika Serikat membeli Alaska dari Rusia pada tahun 1867, wilayah itu termasuk pulau Diomede Kecil. Batas baru pun kemudian ditarik antara dua Kepulauan Diomede. Diomede Besar diserahkan kepada Rusia sementara Diomede kecil menjadi wilayah Amerika Serikat.




(dvs/rah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads