Pintu adalah salah satu komponen penting pada rumah karena merupakan akses utama keluar-masuk dan sebagai pelindung properti. Namun, ternyata ada lho sebuah desa yang justru setiap rumahnya tidak dipasang pintu, hanya berupa lubang kerangka berbentuk pintu.
Desa ini bernama Shani Shingnapur yang berada di negara bagian Maharashtra, India. Jumlah penduduk di kampung ini cukup banyak yakni sekitar 4.000 orang menurut data pada 2018. Namun, tidak satu pun rumah di kampung ini memiliki pintu di akses utama rumah.
Ternyata alasan rumah di Shani Shingnapur tidak memiliki pintu karena mengikuti tradisi yang telah dipercaya oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari BBC, sekitar 300 tahun yang lalu ditemukan sebuah batu hitam di tepi Sungai Panasnala. Batu ini ditemukan setelah terjadi hujan deras di sana. Ketika penduduk setempat menyentuh bongkahan batu setinggi 1,5 meter tersebut dengan tongkat, mengalir darah dari permukaannya.
Malam harinya, Shani, dewa keadilan dalam agama Hindu muncul dalam mimpi kepala desa. Shani berpesan bahwa lempengan batu itu adalah berhalanya sendiri. Dewa itu memerintahkan agar lempengan batu itu disimpan di kampung mereka, tempat ia akan tinggal selanjutnya.
![]() |
Shani juga meninggalkan satu syarat yakni batu tersebut tidak boleh dilindungi karena ia mampu mengawasi desa tanpa halangan. Shani kemudian memberkati pemimpin itu dan berjanji untuk melindungi desa dari bahaya.
Pesan tersebut kemudian disampaikan kepada warga kampung. Batu hitam tersebut kemudian diletakkan pada sebuah panggung di jantung kota.
Penduduk yang percaya bahwa dewa mereka akan melindungi, langsung melepas semua pintu dan kunci rumah. Mereka merasa dewa akan mengawasi mereka dan tidak perlu khawatir dengan memasang pintu atau mengunci pintu. Penutup dari kayu tetap disiapkan pada masing-masing rumah hanya untuk mencegah anjing masuk. Selain itu, rumah akan dibiarkan terbuka tanpa pintu.
Kepercayaan ini tidak hanya diterapkan pada rumah saja tetapi hingga ke toilet umum. Toilet di sana tidak memakai pintu atau penutup permanen, melainkan hanya tirai saja.
Lantas, apakah selama 300 tahun ini rumah-rumah warga tetap aman?
Menurut laporan BBC pada 2022, kampung tersebut merupakan kawasan dengan tingkat kriminalitas yang rendah. Bahkan kantor polisi baru ada pada 2015 dan hingga 2022 belum ada laporan kejahatan.
![]() |
Di sana terdapat kantor bank yang sudah beroperasi sejak 2011. Meskipun di kampung tersebut ada tradisi yang kental, tetapi kantor ini tetap memakai pintu dan kunci elektromagnetik yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Namun, pintu yang dipakai transparan dari kaca untuk menghormati kepercayaan di desa tersebut.
Apabila ada warga yang hendak meninggalkan rumah dalam waktu yang lama atau lokasinya jauh, mereka jarang menitipkan rumah pada tetangganya. Warga percaya jika ada warga yang melanggar aturan dan mencuri, pasti akan mendapatkan balasan dan menjadi buta nantinya.
(aqi/abr)