Lubang Hitam, Pemangsa Rakus di Galaksi yang Fotonya Baru Diungkap Astronom

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Lubang Hitam, Pemangsa Rakus di Galaksi yang Fotonya Baru Diungkap Astronom

Avivah Yamani - detikEdu
Selasa, 17 Mei 2022 09:30 WIB
Avivah Yamani
Avivah Yamani
Lulusan Astronomi ITB dengan bidang kajian extrasolar planet dan memilih untuk menjadi Komunikator Astronomi. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains. Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.
Lubang hitam
Foto: Kolaborasi EHT

Untuk lubang hitam supermasif di pusat galaksi, gravitasinya yang luar biasa besar menarik materi berupa gas dan debu yang ada di dekatnya. Akibatnya, aliran materi bergerak ke arah pusat galaksi dan mengitari lubang hitam supermasif di pusat dalam sebuah piringan yang kita sebut piringan akresi. Gravitasi yang kuat membuat materi di dalam piringan bergerak dalam kecepatan tinggi dan saling bertabrakan. Piringan ini suhunya bisa mencapai 10 juta ΒΊC.

Kita memang tidak bisa melihat sendiri keberadaan lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Tapi kita bisa melihat efek gravitasi pada cahaya yang dibelokkan dan membentuk cincin cahaya yang melingkari wilayah gelap di mana lubang hitam berada. Wilayah gelap inilah yang kita kenal sebagai bayangan lubang hitam. Inilah yang dipotret sehingga kita bisa melihat bayangan lubang hitam atau foto lubang hitam di pusat Bimasakti dan galaksi M87. Tentu saja tidak mudah memotret bayangan lubang hitam itu!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para astronom membangun Kolaborasi Teleskop Event Horizon yang terdiri dari jaringan delapan teleskop radio pada tahun 2017 dan bertambah lagi pada tahun 2018. Seluruh teleskop ini melakukan pengamatan dengan teknik interferometri dan menghasilkan teleskop virtual raksasa yang difungsikan sebagai satu teleskop raksasa seukuran Bumi. Hasilnya, mereka bisa memotret lubang hitam Sagittarius A* dan M87*.

Tapi ada hal menarik. Lubang hitam bukan ditemukan dari pengamatan. Keberadaan lubang hitam muncul dalam prediksi teori relativitas umum Einstein yang dipublikasikan pada tahun 1916. Einstein menemukan bahwa cahaya yang melewati objek bermassa besar akan mengalami pembelokan.

ADVERTISEMENT

Lubang hitam pertama kali diprediksi oleh Karl Schwarzschild fisikawan dan astronom asal Jerman ketika mengerjakan solusi pertama persamaan relativitas umum di parit pertahanan Perang Dunia I, sebelum akhirnya meninggal pada tahun 1916. Baru pada tahun 1964, lubang hitam teramati untuk pertama kalinya pada Cygnus X-1 yang jaraknya 6.070 tahun cahaya di rasi Cygnus.

Lagi-lagi Einstein benar. Foto lubang hitam memperlihatkan bagaimana konsep matematika bisa ditransformasikan ke objek fisis yang dapat diuji, diukur, dan diamati berulang kali. Selain itu, dengan memahami lubang hitam kita bisa memahami pembentukan dan evolusi galaksi karena lubang hitam merupakan mesin utama yang mengendalikan evolusi galaksi.

Buat kamu yang penasaran dengan astronomi dan ingin belajar lebih banyak, kunjungi situs kami di sini.

Artikel ini merupakan kerja sama detikEdu dengan Langit Selatan. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.


(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads