Puasa Ramadan bukanlah penghalang untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga. Namun, juga tidak bisa sembarangan olahraga karena bisa mempengaruhi keberlangsungan puasa.
Agar bisa tetap bugar berolahraga dan tidak mengganggu puasa, perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti waktu, jenis olahraga, hingga pola makan.
Merangkum laman resmi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), berikut ini tips berolahraga selama puasa Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4 Tips Berolahraga Selama Puasa:
1. Perhatikan Waktu Olahraga
Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Unesa, Kunjung Ashadi menyatakan, waktu olahraga saat puasa penting untuk diperhatikan. Ada beberapa rekomendasi yang bisa dipilih.
Pertama, sebelum buka puasa atau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Batas akhir perkiraannya adalah olahraga selesai bertepatan dengan waktu berbuka. Sehingga cairan tubuh dan tenaga yang berkurang bisa segera terganti.
Kedua, setelah buka puasa atau setelah tarawih. Waktu ini bisa jadi pilihan karena kondisi tubuh kembali pada performa semula.
Pada waktu ini tidak perlu takut lemas atau kelelahan. Karena cairan tubuh yang keluar bisa segera tergantikan langsung saat atau setelah berolahraga.
"Upayakan menghindari olahraga satu jam sebelum waktu tidur. Karena badan capek takutnya nanti malah tidak bisa tidur," ujarnya.
Ketiga, sebelum sahur. Bagi yang bisa bangun lebih awal bisa melakukan olahraga pada waktu ini sembari menunggu tersajinya santapan sahur.
Ashadi menyebut olahraga waktu ini bisa bikin fresh saat melaksanakan salat subuh dan melakukan aktivitas pagi bahkan hingga sore.
"Semua kembali ke masing-masing individu sih. Kapan pun sempatnya yang penting olahraga. Bisa sore, bisa setelah tarawih pun bisa sebelum sahur," ungkapnya.
2. Pilih Jenis Olahraga
Buat kamu yang sudah biasa olahraga berat tentu saat puasa perlu disesuaikan. Olahraga saat puasa perlu dipilih jenisnya agar tidak berakibat fatal.
Pelatih cabor renang Jawa Timur ini merekomendasikan beberapa jenis olahraga yang saat berpuasa, di antaranya adalah:
- olahraga melatih jantung atau kardio
Misal jogging, jalan cepat hingga bersepeda. Berenang tentu tidak dianjurkan saat puasa, karena beresiko membatalkan puasa.
"Setelah buka puasa atau sebelum sahur, gak apa-apa kalau mau renang, asal jangan saat puasa, karena berpotensi masuknya air di dalam tubuh dan bisa membatalkan puasa," tutur Ashadi.
- latihan kekuatan
Olahraga yang masuk kategori ini bisa dengan push up, sit up, back up, plank, squat dan lain sebagainya. Tujuan olahraga ini adalah agar tetap bugar dan sehat selama puasa.
- latihan kelenturan
Contohnya adalah bisa dengan yoga, pilates ataupun latihan kelenturan sederhana seperti cium lutut atau menggerakan anggota tubuh sesuai ruang sendi agar badan makin luwes dan tidak mudah cedera.
Bagi usia lanjut, direkomendasikan juga melakukan latihan keseimbangan, seperti berdiri satu kaki, berjalan pada satu garis lurus atau bisa juga dengan latihan gym ball.
3. Durasi Olahraga
Hal yang terpenting saat olahraga saat puasa adalah menyadari kondisi tubuh dan kesehatan masing-masing. Namun, direkomendasikan dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi tiap latihan antara 30-50 menit.
"Sesuai rekomendasi WHO, total waktu olahraga dalam seminggu sekitar 150 menit," ucap dosen Unesa itu.
Ashadi juga menegaskan bahwa olahraga untuk kesehatan tidak direkomendasikan dilakukan setiap hari. Saat berolahraga tubuh mengalami aktivitas berat.
Jika tanpa hari jeda, sel-sel otot bisa mengalami kerusakan. Agar regenerasi sel atau perbaikan otot berjalan dengan baik, tubuh butuh melakukan istirahat atau recovery agar kondisinya pulih serta siap untuk mengikuti sesi latihan berikutnya.
"Olahraga atau latihan yang berlebihan berisiko meningkatkan overtraining. Apabila hal ini terjadi dalam jangka panjang maka bisa meningkatkan risiko kematian," pungkasnya.
(faz/nwy)