Ada satu istilah yang mungkin tidak asing lagi di telinga kalangan umat muslim. Istilah yang dimaksud adalah Islam rahmatan lil 'alamin atau disebut juga Islam rahmat bagi alam semesta.
Allah SWT berfirman:
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΨ§ΨͺΩΩ ΩΩΩΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΨΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩ ΩΩ ΩΨ§ΨͺΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ω±ΩΩΨΉΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
inna αΉ£alΔtΔ« wa nusukΔ« wa maαΈ₯yΔya wa mamΔtΔ« lillΔhi rabbil-'ΔlamΔ«n
Artinya, "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."
Dari kalimat Al-Qur'an tersebut menjadi wujud kepasrahan yang sangat istimewa dalam Islam. Sehingga Islam sebagai agama kedamaian tentu punya resonansi sehingga dapat melembutkan yang keras, meluruskan yang bengkok dan membersihkan yang kotor. Itulah misi Islam.
"Islam sebagai rahmatan lil 'alamin mestinya diterima oleh semua makhluk Allah. Tidak hanya manusia, hewan tetapi juga tumbuhan" jelas Prof. Nasaruddin Umar , MA dalam detikKultum detikcom, Minggu (3/4/2022).
Seseorang yang menjalankan tuntunan Islam dengan sungguh-sungguh dan benar akan menjadi rahmatan lil'alamin yaitu menjadi rahmat untuk keluarga, tetangga bahkan untuk alam semesta. Tidak akan melakukan pemborosan atau melakukan kerusakan alam semesta.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga menjelaskan bahwa, Islam yang sejati adalah Islam yang mengajak pada kedamaian dan keteduhan. Islam menganggap manusia sebagai khalifah di muka bumi ini sehingga sebagai khalifah tentu harus mencontoh Tuhan bagaimana mengayomi alam semesta.
"Allah SWT menekankan dirinya sebagai maha lembut. Kita sebagai khalifah di muka bumi ini harus mencontoh bagaimana Allah berkasih sayang, merawat, membina dan mendukung alam semesta ini untuk menjadikan kehidupan yang damai." pungkasnya.
Selengkapnya Mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar: Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin bisa detikers tonton DI SINI.
(lus/lus)