Nasaruddin Umar Siap Bersihkan Kementerian Agama dari Praktik Korupsi

Nasaruddin Umar Siap Bersihkan Kementerian Agama dari Praktik Korupsi

Indah Fitrah - detikHikmah
Selasa, 12 Nov 2024 20:29 WIB
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar dalam acara Kick Off Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029. Foto: dok. Kementerian Agama RI
Jakarta -

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan komitmennya untuk membersihkan Kementerian Agama dari praktik-praktik koruptif. Dalam pesannya kepada jajaran kementerian, ia meminta agar tidak ada tindakan korupsi di dalam pelaksanaan tugas dan anggaran.

Pesan ini disampaikan dalam acara Kick Off Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029, yang bertempat di auditorium HM Rasjidi, gedung Kementerian Agama, Jakarta. Acara ini mengusung tema "Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan".

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi'i, Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, serta pejabat eselon I dan II Kementerian Agama. Acara ini juga diikuti secara daring oleh para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kankemenag Kab/Kota se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin rapat terakhir, Pak Presiden betul-betul berpesan, kalau ada orang-orang yang tidak benar di kantornya, saya beri mandat kepada Kementerian. Menteri sepenuhnya harus melakukan pembersihan kepada kementeriannya. Jangan takut, saya di sampingnya," tegas Nasaruddin di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Menag meminta jajarannya untuk menjaga integritas dan tidak memberikan sesuatu yang bukan menjadi haknya kepada siapapun, termasuk dirinya. "Jangan memberikan kepada menteri apa yang bukan menjadi haknya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Nasaruddin menegaskan, komitmen untuk membersihkan Kementerian Agama dari korupsi adalah prioritasnya, dan ia siap menghadapi segala konsekuensi. "Kalau ada konsekuensi yang nanti muncul karena saya melakukan pembersihan, saya siap apapun risikonya," imbuhnya.

Menag juga mengingatkan kepada seluruh Kepala Kanwil Kemenag di Provinsi untuk tidak membiarkan pasangan mereka melakukan kegiatan yang dapat mengganggu tugas kedinasan. Sebagai contoh, ia menegaskan agar kegiatan istri pejabat Kemenag tidak membebani anggaran negara padahal bukan dalam rangka pelaksanaan tugas negara.

"Boleh kita berikan kegiatan DWP, tapi jangan sampai DWP merecokin tugas-tugas suaminya," ujarnya.

Pesan khusus juga disampaikan kepada staf khusus dan tenaga ahli. Nasaruddin meminta mereka untuk tetap menjalankan tugas dengan profesional dan tidak terlibat dalam proyek atau promosi jabatan yang tidak etis.

"Kami tidak ingin mendengarkan staf khusus atau tenaga ahli kami yang mendampingi kami itu membuka-buka lembaran-lembaran yang sifatnya angka-angka di kepegawaian," tambahnya.

"Maka saya mohon betul. Saya insya Allah bersama Pak Wamen akan menegakkan kebersihan di Kemenag," tandas Nasaruddin.




(inf/erd)

Hide Ads