Kapan Batas Waktu Salat Tarawih Boleh Dilaksanakan?

ADVERTISEMENT

Kapan Batas Waktu Salat Tarawih Boleh Dilaksanakan?

Lusiana Mustinda - detikEdu
Rabu, 23 Mar 2022 13:30 WIB
Salat tarawih yang dilaksanakan pada malam hari di bulan suci Ramadan.
Foto: Getty Images/Ahmad Soleh
Jakarta -

Salat tarawih hanya dijumpai pada bulan Ramadan. Salat sunnah ini dikerjakan pada malam bulan Ramadan. Hukum salat tarawih ini adalah sunnah muakad. Artinya, salat tarawih ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Dikutip dalam buku "Tuntunan Puasa, Tarawih dan Shalat Idul Fitri" oleh Hamka, salat tarawih dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadits yang berbunyi:

"Dari Abu Hurairah, dia berkata, 'Rasulullah menganjurkan supaya salat di bulan Ramadan, tetapi tidak memerintahkannya dengan jelas (azimah), beliau bersabda, 'Barangsiapa yang berdiri salat di malam Ramadan dengan iman dan perhitungan (alasan), akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Jamaah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksud "perhitungan" di sini ialah menghitung banyaknya nikmat Ilahi kepada kita dan sedikitnya ibadah yang kita kerjakan.

"Dari Abdurrahman bin Auf, bahwasanya Nabi SAW bersabda, 'Bahsawanya Allah Azza wa Jalla mewajibkan puasa Ramadan dan menganjurkan menegakkan salat di malamnya. Barangsiapa yang berpuasa dan menegakkan malamnya, dengan iman dan perhitungan, akan diampuni dosanya laksana sehari dilahirkan oleh ibunya." (HR. Imam Ahmad, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

ADVERTISEMENT

Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhali jilid 2 menjelaskan sejumlah ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih. Kaum Muhajirin dan Anshar disebut melakukan salat tarawih sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini kemudian diikuti oleh sejumlah ulama.

Ada juga yang berpendapat bahwa salat tarawih 36 rakaat di luar sholat syafa' dan witir. Pendapat ini mengikuti kebiasaan di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan penduduk Madinah di masa itu.

Sebagian ulama lagi mengatakan, salat tarawih tidak lebih dari 13 rakaat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA. Sang Ummul Mukminin itu berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat qiyam lebih dari 13 baik saat bulan Ramadhan mau pun di bulan-bulan lainnya.

Ibnu Abbas dalam hadits yang diriwayatkan Imam al Bukhari mengatakan pernah bersama Rasulullah mengerjakan salat malam. "Beliau salat dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat dan witir satu rakaat," kata Ibnu Abbas.

Ibnu Taimiyah dalam Fataawaa Ibnu Taimiyyah volume 23 halaman 112 mengatakan bahwa semua pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih tersebut baik dan bagus. Sementara Imam Ahmad mengatakan bahwa salat qiyam di bulan Ramadhan tidak ditentukan rakaatnya. " Sebab Rasulullah sendiri tidak menentukannya. Jadi banyak sedikitnya rekaat tergantung lama dan tidaknya salat," kata Imam Ahmad.

Batas Waktu Salat Tarawih

Dalam NU Online disebutkan beberapa pendapat yang kuat dalam mahzab Syafi'i, waktu tarawih sama seperti waktu witir yaitu waktu di antara salat Isya dan terbitnya fajar. Sehingga salat tarawih dikerjakan setelah salat Isya, tidak sah jika dilakukan sebelumnya.

Sedangkan menurut al-Imam al-Halimi waktunya adalah setelah melewati seperempat malam ke atas. Menurut syariat adalah dimulai sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

Menurut Syarah Fathal Qarib-Diskursus Ubudiyah karya Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN Malang menjelaskan salat tarawih lebih utama dilakukan pada permulaan malam dan bukan di tengah malam.

Itulah penjelasan mengenai waktu pelaksanaan salat tarawih. detikers sudah siapkah menyambut Ramadan?




(lus/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads