Niat Salat Maghrib Sendiri, Berjamaah, dan Jamak Takhir Isya

ADVERTISEMENT

Niat Salat Maghrib Sendiri, Berjamaah, dan Jamak Takhir Isya

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Rabu, 16 Feb 2022 16:30 WIB
Muslims gather to offer prayers at the central mosque in Moscow on July 5, 2016, during celebrations for Eid al-Fitr marking the end of the Islamic holy month of Ramadan.  / AFP PHOTO / Alexander UTKIN
Ilustrasi salat maghrib. Ini bacaan niat salat maghrib sendiri, berjamaah, dan jamak takhir isya. (Alexander UTKIN/AFP)
Jakarta -

Niat salat maghrib dilafalkan dalam posisi berdiri tegak menghadap kiblat. Seperti halnya salat fardhu lainnya, bagi yang tidak mampu berdiri diberi keringanan untuk melafalkan niat salat maghrib secara duduk atau pun berbaring.

Salat maghrib sendiri merupakan satu-satunya salat fardhu lima waktu yang dikerjakan sebanyak tiga rakaat. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri atau munfarid sesuai dengan keterangan dari buku Belajar Shalat Berjamaah yang ditulis oleh M Farid.

"Salat fardhu dapat dilakukan sendirian (munfarid) atau berjamaah. Salat tersebut adalah salat dzuhur, asar, maghrib, isya, dan subuh," bunyi buku terbitan PT Mitra Aksara Panaitan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian, salat fardhu yang dikerjakan secara berjamaah dikenai hukum sunnah muakkad. Artinya, sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya dan keutamaannya tertuang dalam riwayat hadits Rasulullah SAW. Berikut bunyinya,

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

ADVERTISEMENT

Artinya: Dan Rasulullah SAW bersabda, "Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat," (HR Bukhari dan Muslim).

Cara pengerjaan salat maghrib masih sama dengan pelaksanaan salat fardhu lainnya. Namun, yang membedakan adalah jumlah rakaatnya. Sehingga, dimulai dari bacaan niat salat maghrib, kemudian melakukan duduk iftirasy setelah mengerjakan dua rakaat, dan diakhiri dengan duduk tawarruk pada rakaat terakhir.

Perbedaan dengan salat fardhu lainnya kemudian terletak pada waktu pelaksanaannya. Waktu salat maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari. Kemudian, batas waktu berakhirnya pada terbenamnya syafaq berupa cahaya merah dan cahaya putih.

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 103 yang berbunyi,

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya: "Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Niat salat maghrib

1. Niat salat maghrib sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ

Bacaan latin: Usholli fardlol maghribi tsalaatsa roka'aataim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala

Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu maghrib 3 rakaat sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala,"

2. Niat salat maghrib berjamaah

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى.

Bacaan latin: Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa,an makmuman/imaman lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat melakukan salat fardhu maghrib 3 rakaat sambil menghadap kiblat, pada waktunya (menjadi makmum/imam) karena Allah Ta'ala,"

Selain kedua tipe bacaan niat di atas, ajaran Islam juga memberi keringanan bagi muslim yang terpaksa harus melewatkan salat maghrib tepat pada waktunya. Seperti, bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan jauh.

Permasalahan ini dapat disiasati dengan salat jamak antara salat maghrib dan isya. Secara istilah, salat jamak bermakna mengumpulkan dua salat fardhu dalam satu waktu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Mengakhiri atau menunda salat maghrib ke dalam waktu isya ini disebut dengan salat jamak takhir. Mengutip buku Panduan Salat Rasulullah 2 karya Imam Abu Wafa, pelaksanaan salat jamak takhir diakhirkan dengan salam pada salat yang pertama, kemudian dilanjutkan dengan iqamah dan salat yang kedua.

Masing-masing dikerjakan sesuai dengan jumlah rakaat salatnya. Hal ini juga membuat bacaan niat salat maghrib menjadi sedikit berbeda. Berikut bacaannya,

3. Niat salat maghrib di waktu isya (jamak takhir isya)

اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja salat fardu maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan isya, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

Setelah salat maghrib selesai, segera melanjutkan salat isya dengan bacaan niat,

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat salat isya empat rakaat yang dijama' dengan maghrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

Semoga informasi mengenai niat salat maghrib sendiri, berjamaah, hingga jamak takhir isya ini dapat bermanfaat bagi detikers, ya.




(rah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads