Lucu! Ternyata Mamalia Hutan Saling Menguping, Ngomongin Apa Ya?

ADVERTISEMENT

Lucu! Ternyata Mamalia Hutan Saling Menguping, Ngomongin Apa Ya?

Kristina - detikEdu
Senin, 13 Des 2021 19:00 WIB
Coati, salah satu mamalia hutan yang saling menguping.
Coati. Foto: Pixabay
Jakarta - Studi terbaru dari universitas tertua dan terbesar di Denmark, University of Copenhagen, berhasil mengungkap fenomena baru di antara mamalia hutan. Ternyata, berbagai mamalia saling menguping saat mencari makanan.

Dua ahli biologi dari Natural History Museum of Denmark, Linnea W. HavmΓΈller dan Rasmus W. HavmΓΈller, menghabiskan sembilan bulan di hutan hujan Panama untuk mempelajari bagaimana coati (sejenis rakun) dan agouti (hewan pengerat), di antara mamalia hutan lainnya, memanfaatkan perilaku monyet yang berantakan saat menghabiskan makanan.

"Monyet adalah pemakan yang berantakan. Setelah beberapa gigitan buah, mereka membiarkannya jatuh ke tanah. Spesies lain mendapat manfaat dari kebiasaan ini," kata Linnea W. HavmΓΈller, dilansir dari laman University of Copenhagen, Senin (13/12/2021).

"Tetapi untuk melakukannya dengan paling efektif, mereka perlu tahu di mana dan kapan monyet makan. Di sini, penelitian kami menunjukkan bahwa mamalia menguping," lanjut penulis utama dalam studi tersebut.

Menguping atau penyadapan informasi ini terdiri fakta bahwa mamalia pemakan buah terestrial, dalam hal ini, coatis dan agoutis, mendengarkan ketika capuchin dan monyet laba-laba memakan buah-buahan di pohon.

Monyet-monyet arboreal yang sering menjatuhkan buahnya yang setengah dimakan akan menjadi harta karun lezat bagi makhluk-makhluk darat di bawahnya. Hewan-hewan tersebut siap datang begitu mendengar suara buah jatuh ke tanah.

"Jelas bahwa, ketika hewan darat mendengar monyet di pohon, mereka menuju ke pohon itu. Seolah-olah telinga mereka ditelusuri, yang memungkinkan mereka mendengar bel makan siang dari mana pun itu berdering. Ini memberi mereka akses ke makanan yang seharusnya tidak ada. Tidak dapat diakses pada saat itu," jelas Rasmus W. HavmΓΈller, seorang peneliti postdoctoral di Natural History Museum of Denmark.

Menurut para peneliti, strategi menguping bukan hanya cara yang nyaman untuk mendapatkan sedikit makanan tambahan untuk diri mereka sendiri.

Di Panama, ada periode waktu setiap tahun ketika pohon almond sendiri menghasilkan sebagian besar makanan untuk banyak spesies, termasuk empat yang dipelajari oleh para peneliti.

Menguping diketahui menjadi cara terbaik bagi mamalia hutan untuk mendapatkan makanan dalam jumlah yang lebih besar dan jauh lebih cepat daripada menunggu buah jatuh sendiri.

Ramus melanjutkan, selain memberikan makanan bagi spesies lain, ternyata perilaku monyet juga berdampak pada seluruh ekosistem hutan hujan, karena hewan pemakan buah terestrial membantu dalam penyebaran benih buah.

Dalam pengamatannya, para peneliti mengumpulkan data menggunakan GPS collar yang dipasang pada 32 hewan untuk melacak pergerakan mereka, camera trap untuk merekam aktivitas coati dan agouti di bawah pohon saat monyet berada di sana, speaker yang memainkan suara monyet, dan trap yang mengumpulkan buah-buahan jatuh.

Data dari penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90% buah yang jatuh di perangkap memiliki bekas gigitan dan setengah dimakan oleh monyet, dan buah yang jatuh di luar perangkap itu akan segera dimakan.

"Menguping antar spesies adalah babak baru dalam biologi perilaku mamalia, yang memberi kita pengetahuan penting tentang seberapa besar hilangnya satu spesies dapat berdampak pada seluruh ekosistem," tutup Rasmus W. HavmΓΈller.


(kri/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads