Marhaban Ya Ramadan Artinya Apa?

Marhaban Ya Ramadan Artinya Apa?

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 30 Jan 2025 17:45 WIB
Gambar Ucapan Marhaban Ya Ramadhan
Ilustrasi Marhaban ya Ramadan (Foto: Dok. iStock, Canva)
Jakarta -

Puasa Ramadan 1446 H atau tahun 2025 akan segera tiba, menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menjalankan ibadah puasa. Ketika bulan suci ini datang, kita sering mendengar ucapan "Marhaban ya Ramadan" yang menggambarkan kebahagiaan dalam menyambutnya.

Namun, apa sebenarnya arti dari ungkapan "Marhaban ya Ramadan" yang sering diucapkan menjelang bulan penuh berkah ini? Ucapan ini bukan sekadar bentuk sambutan, tetapi memiliki makna mendalam dalam tradisi Islam dan budaya Muslim di berbagai belahan dunia.

Arti Marhaban ya Ramadan

Pengertian kata marhaban ternyata dapat kita temukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut KBBI, kata "marhaban" dijelaskan sebagai kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, menurut Quraish Shihab dalam bukunya Shihab & Shihab Edisi Ramadhan, ungkapan "Marhaban ya Ramadan" memiliki makna lebih dari sekadar "Selamat datang." Kata Marhaban sendiri berasal dari akar kata yang menunjukkan keluasan dan keterbukaan dalam menyambut sesuatu dengan penuh kelegaan.

Makna pertama berasal dari kata Rahba, yang berarti tempat yang luas, menggambarkan bagaimana seseorang yang disambut dengan baik akan merasa diterima tanpa kesempitan. Dalam konteks Ramadan, ini menunjukkan bahwa umat Islam seharusnya menyambut bulan suci dengan hati yang lapang dan penuh kebahagiaan.

ADVERTISEMENT

Dengan pemahaman ini, "Marhaban ya Ramadan" mengisyaratkan bahwa datangnya Ramadan bukanlah beban, melainkan anugerah yang diterima dengan suka cita. Tidak ada perasaan terpaksa atau keluhan, melainkan kegembiraan dalam menyambut kesempatan untuk beribadah dan meningkatkan ketakwaan.

Selain itu, kata Marhab juga berarti tempat peristirahatan atau pemberhentian untuk mengambil bekal sebelum melanjutkan perjalanan. Dalam makna ini, Ramadan diibaratkan sebagai momen bagi umat Islam untuk mengisi kembali spiritualitas mereka, memperbaiki diri, dan mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang lebih baik di sisi Allah SWT.

Mengenai hal ini, menurut Kholid A Harras dalam bukunya yang berjudul Catatan Ramadhan menyebutkan bahwa terdapat sebuah riwayat hadits yang menerangkan bahwa kita perlu berbahagia dengan kedatangan bulan suci Ramadan yang begitu dirahmati oleh Allah.

Hadits ini dapat ditemukan di dalam Kitab Durrotun Nashihin, karya Utsman bin Hasan al-Khubawi. Namun, tidak ditemukan di kitab-kitab hadits yang lain, akan tetapi banyak dikutip oleh kalangan Nahdhiyyin. Berikut ini adalah bunyi haditsnya,

مَنْ فَرِحَ ؚِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النَّيْرَانِ

Artinya: "Sesiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

Kapan Ramadan 2025?

Tentunya, umat Islam di seluruh dunia sudah tidak sabar menantikan datangnya Ramadan 1446 H, bulan penuh berkah yang selalu dirindukan setiap tahunnya. Banyak yang mulai bertanya, "Kapan bulan puasa 2025 dimulai?" sambil bersiap menyambutnya dengan penuh antusiasme.

Menurut Kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Tanggal ini menjadi acuan awal bagi umat Islam dalam mempersiapkan ibadah puasa Ramadan tahun 2025.

Namun, jadwal tersebut masih bisa berubah tergantung pada hasil Sidang Isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama. Sidang ini biasanya diadakan pada akhir bulan Syaban untuk memastikan penetapan awal Ramadan.

Pada momen tersebut, kita dapat saling mengucapkan Marhaban ya Ramadan sebagai bentuk sambutan bagi bulan suci yang penuh berkah. Ucapan ini melambangkan rasa syukur dan kegembiraan dalam menyambut datangnya Ramadan sebagai kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads