Islam mewajibkan umatnya bebas dari hadas maupun najis sebelum beribadah. Hal ini karena Islam adalah agama yang cinta kebersihan. Seperti ini hadisnya,
Ψ§ΩΨ·ΩΩΩΩΩΨ±Ω Ψ΄ΩΨ·ΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΨ₯ΩΩΩ ΩΨ§ΩΩ
Artinya "Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman." (HR Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).
Dalam buku Fiqih yang ditulis Hasbiyallah, najis adalah sesuatu yang kotor atau menjijikkan dengan tiga tingkatan. Sementara,hadas adalah sesuatu yang bisa dihilangkan dengan mandi atau bersuci.
Hadas sendiri dapat digolongkan menjadi hadas besar dan hadas kecil. Hadas dan najis sekilas mungkin nampak sama. Kendati Demikian, Ahmad Sarwat, dalam buku Ensiklopedia Fiqih Indonesia 3: Thaharah Memaparkan perbedaan yang nyata antara hadas dan najis, begini penjelasannya.
Perbedaan antara hadas dan najis
1. Perbedaan wujudnya
Najis adalah benda yang bisa dilihat berdasarkan warna, bau, dan rasanya di lidah. Sebaliknya, hadas tidak berbentuk benda.
Hadas adalah status hukum karena suatu perbuatan atau kejadian. Contohnya, seseorang buang air kecil dan air besar. Maka statusnya menanggung hadas kecil.
Sementara, wanita haid statusnya menanggung hadas besar. Selama belum mandi besar, maka statusnya masih dalam kondisi berhadas besar.
2. Perbedaan penyucian
Seseorang yang menanggung hadas besar maupun kecil, tetap akan berstatus hadas meskipun telah menghilangkan kotoran di tubuhnya. Karena, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, hadas dapat dihilangkan dengan berwudhu, mandi besar, atau tayamum.
Sebaliknya, untuk menyucikan najis dapat dilakukan dengan membersihkan hingga fisiknya hilang, contohnya najis air kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun kecuali air susu ibu. Najis Dapat disucikan dengan hanya diperciki air, meskipun fisik najisnya masih ada.
Walau demikian, najis besar berupa bekas jilatan anjing dan babi memerlukan cara-cara penyucian yang khusus dan tepat.
Bagaimana detikers? Kini sudah paham kan,perbedaan hadas dan najis?
(nah/erd)