Festival Golo Koe Labuan Bajo Masuk Top 10 KEN 2025

Festival Golo Koe Labuan Bajo Masuk Top 10 KEN 2025

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 22 Feb 2025 18:56 WIB
Prosesi laut Patung Bunda Maria diarak dengan kapal pinisi ke pelabuhan dalam rangkaian Festival Golo Koe di Labuan Bajo, NTT, Rabu (14/8/2024)
Prosesi laut Patung Bunda Maria diarak dengan kapal pinisi ke pelabuhan dalam rangkaian Festival Golo Koe di Labuan Bajo, NTT, Rabu (14/8/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Festival Golo Koe Maria Asumta Nusantara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masuk dalam 10 besar (Top 10) dari total 110 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata tahun 2025. Festival religi ini menempati peringkat keenam dalam daftar Top 10 KEN 2025.

Festival ini menjadi satu-satunya acara di Labuan Bajo yang berhasil masuk dalam KEN 2025. Keberhasilannya tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata Nomor SK/13/HK.01.02/MP/2025 tentang Penetapan 110 Karisma Event Nusantara 2025. SK tersebut ditandatangani Menteri Pariwisata Widiyanti Putri pada 3 Februari 2025.

Festival Golo Koe Maria Asumta Nusantara pertama kali digelar pada 2022. Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Gereja Katolik Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Tahun 2024 menjadi momen pertama festival ini masuk dalam KEN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan Festival Golo Koe Maria Asumta Nusantara Agustus 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat itu, Sandiaga Salahuddin Uno, turut hadir dalam acara tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menyambut baik masuknya Festival Golo Koe dalam Top 10 KEN 2025. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 10-15 Agustus 2025 di kawasan Marina Waterfront City, Labuan Bajo.

ADVERTISEMENT

"Tiga tahun berturut-turut Festival Golo Koe tetap menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Terkait hal ini, tentu Pemda dan masyarakat Manggarai Barat harus bersyukur," ujar Stefanus, Sabtu (22/2/2025).

Festival Golo Koe menghadirkan nuansa inklusif dengan partisipasi umat lintas agama serta beragam latar belakang suku. Inklusivitas ini tercermin dalam keterlibatan pelaku UMKM dari berbagai agama, serta karnaval budaya yang menampilkan berbagai suku di Indonesia.

Selain itu, prosesi laut Festival Golo Koe turut melibatkan umat muslim dan komunitas agama lain. Patung Bunda Maria diarak menggunakan kapal pinisi di perairan Labuan Bajo, diiringi puluhan ketinting yang dihiasi bendera merah putih.

Sebagian besar ketinting tersebut merupakan milik nelayan muslim di Labuan Bajo. Sejumlah umat muslim juga terlihat dalam prosesi perarakan patung Bunda Maria di darat.




(dpw/dpw)

Hide Ads