Uskup Ruteng Monsinyur (Mgr) Siprianus Hormat mengatakan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara yang sedang berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan bagian dari kontribusi Gereja Katolik memajukan pariwisata daerah tersebut. Festival Golo Koe yang digelar untuk ketiga kalinya menawarkan wisata religi yang menarik banyak orang berkunjung ke Labuan Bajo.
"Ini juga bagian dari kontribusi gereja terhadap pariwisata yang lagi marak di Labuan Bajo. Kami ingin gereja tidak mau jadi penonton tapi gereja terlibat dengan caranya, yakni wisata religi," kata Mgr. Sipri seusai prosesi laut dan darat Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara di Marina Waterfront, Rabu (14/8/2024) sore.
Festival Golo Koe ketiga ini dilaksanakan selama sepekan, 10-15 Agustus 2024 di kawasan Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo. Festival Golo Koe digelar setiap tahun oleh Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sejak 2022. Festival Golo Koe yang ketiga ini telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sipri menjelaskan wisata religi yang dihadirkan dalam festival Golo Koe ini telah menarik banyak orang untuk datang ke Labuan Bajo. Mereka bukan hanya ribuan umat Katolik dari Keuskupan Ruteng, tapi juga dari berbagai daerah lainnya di Tanah Air. Melimpahnya pengunjung selama festival ini memberi dampak positif bagi pariwisata Labuan Bajo.
"Wisata religi ini akhirnya menarik banyak orang untuk datang ke sini," ujar Mgr. Sipri.
![]() |
Ia juga menjelaskan festival Golo Koe ini juga memberi ruang partisipasi UMKM. Terdapat sekitar 200 UMKM berpartisipasi dalam Festival Golo Koe ini. Lapak-lapak UMKM ini dibuka di Marina Waterfront selama Festival ini berlangsung. Tak sedikit UMKM yang mendapat keuntungan dari hasil penjualan produk-produk mereka.
Sementara itu posesi laut dan darat Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara dihadiri ribuan umat lintas agama. Sejumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara juga terlihat menyaksikan prosesi ini. Dalam prosesi ini, patung Bunda Maria diarak menggunakan kapal pinisi di perairan Labuan Bajo. Sebanyak 50 ketinting yang dihiasi bendera merah putih ikut dalam prosesi ini.
Patung Bunda Maria disambut ribuan orang lintas agama di Pelabuhan Marina Waterfront. Ribuan orang kemudian mengarak patung ini ke Gua Maria di Golo Koe sekitar tujuh kilometer dari Pelabuhan Marina Waterfront.
Angelina, seorang wisatawan asal Semarang mengaku dirinya menunggu momen Festival Golo Koe untuk datang berwisata ke Labuan Bajo. Ia yang datang bersama rombongan itu mengaku cukup terkesan dengan prosesi patung Bunda Maria diarak di laut.
"Kami sebelumnya ada rencana datang ke Labuan Bajo. Mau ke Komodo, ke Pink Beach. Tapi kami jadwalkan datang saat ada Festival Golo Koe ini. Kami sudah mengetahui ada festival ini sebelumnya. Tadi prosesi di laut bagus sekali. Banyak orang datang menyaksikan," ujar Angelina.
(dpw/dpw)