Helatan International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 bakal menyuguhkan panorama alam Labuan Bajo 360 derajat. IGMJ bakal digelar di The Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (12/4/2025).
"Venue IGMJ 2025 sebuah lokasi yang tidak hanya eksklusif, tetapi juga menyuguhkan panorama alam 360 derajat yang luar biasa memukau," kata General Manager The Golo Mori, Aji Munarwiyanto, Jumat (11/4/2025).
"Dikelilingi oleh barisan perbukitan hijau yang membentang alami, venue ini menawarkan suasana tenang dan sejuk, sangat kontras dengan hiruk-pikuk kehidupan kota," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aji menuturkan venue IGMJ 2025 memungkinkan penonton menikmati hamparan laut biru nan jernih yang menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo. Dari sini, dia berujar, para pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan Pulau Rinca, salah satu habitat Komodo, spesies purba yang menjadi bagian dari warisan dunia UNESCO.
"Keindahan Pulau Rinca yang eksotis, dengan kontur alamnya yang khas, menciptakan latar sempurna untuk sebuah pengalaman pertunjukan musik kelas dunia," ujar Aji.
Tak hanya itu, venue ini juga dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau kecil yang tampak bak permata di atas permukaan laut. Di siang hari, lautan terlihat berkilau diterpa cahaya matahari. Sementara menjelang senja, pengunjung juga bisa menyaksikan momen saat matahari tenggelam sembari menikmati musik jazz.
"Venue IGMJ 2025 tidak hanya sebagai tempat pertunjukan, tetapi juga sebagai destinasi yang menyatu dengan keindahan alam Labuan Bajo," ujar Aji.
IGMJ 2025 menjadi festival musik jazz berskala internasional pertama yang digelar di NTT. Festival itu digelar oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC.
Direktur Commercial ITDC Troy Warokka mengeklaim penyelenggaraan IGMJ 2025 menandai dimulainya babak baru dalam pengembangan pengalaman wisata, seni, dan budaya di wilayah timur Indonesia. Festival ini menghadirkan musisi lokal, nasional, hingga internasional.
Beberapa musisi yang dijadwalkan mengisi festival itu, antara lain Sheila Majid, Tohpati Orchestra, Andien, dan Maliq & D'Essentials. Mereka akan tampil berdampingan dengan musisi berbakat asal NTT seperti Tate Kind Art dan Gema Nusa Project.
"Acara ini dirancang untuk merayakan kekayaan budaya sekaligus memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia kepada dunia. Kami mengedepankan sebuah pengalaman festival yang mendalam, berkelas, dan tetap ramah lingkungan di jantung timur Indonesia," kata Troy.
(iws/iws)