Saat menyusuri gang-gang kecil di Ubud, langkah kaki terhenti di depan galeri kecil bertuliskan Ôde à l'Indonésie. Di balik nama yang terdengar asing, tersimpan cerita keragaman Indonesia pada setiap jepretan kamera seorang seniman fotografi, Marius Moragues.
Marius, seorang fotografer asal Prancis yang telah tinggal di Indonesia hampir satu dekade. Kecintaannya terhadap seni dan fotografi mengantarkan Marius pada sebuah proyek besar: berkeliling setiap pulau di Indonesia untuk mengabadikan keindahan alam dan budayanya. Dimulai pada 2017, Marius memilih untuk berburu 'harta karun' yang jarang terlihat oleh orang luar dengan sepeda motor.
"Saya tidak hanya pergi ke pantai dan mengambil foto, saya harus menangkap sesuatu yang berbeda di setiap daerah yang saya kunjungi. Foto itu tidak hanya ilustrasi, tetapi cerita di baliknya yang jauh lebih penting," ujar bule pria 32 tahun itu beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, pandemi COVID-19 sempat menghentikan proyeknya dan Marius harus kembali ke Prancis. Namun, dia tahu bahwa dirinya akan kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk mewujudkan mimpi masa kecilnya, yaitu membuka galeri fotografi.
Dalam bahasa Prancis, 'Ôde' bermakna penghormatan atau pujian, mirip dengan 'tribute' dalam bahasa Inggris. Ôde juga sebuah puisi.
Marius menggunakan galeri ini sebagai medium untuk melestarikan warisan budaya Indonesia melalui puisi visual, sebuah penghargaan terhadap keindahan budaya Indonesia yang ia wujudkan dalam karya fotografi.
Tiga Tema Utama dalam Karya
![]() |
Berdiri sejak Juni 2022, galeri Ôde à l'Indonésie menampilkan tiga tema utama dalam karyanya. Yakni potret manusia, kehidupan sehari-hari, dan pemandangan alam.
Foto-fotonya tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari cetakan kecil hingga besar, dengan material bervariasi seperti kayu, aluminium, hingga fine art print. Karya-karya Marius juga tersedia dalam bentuk kartu pos sebagai oleh-oleh bagi para turis.
"Aku ingin tetap di Indonesia dan sukses melalui fotografi, tapi dengan begitu banyak fotografer di luar sana, aku harus menemukan tanda tangan yang unik," katanya dengan sedikit logat Prancis.
Inspirasi Marius, salah satunya datang dari proyek fotografi Humans of New York. Baginya, fotografi bukan hanya tentang mengambil gambar indah, tetapi lebih tentang koneksi yang ia bangun dengan orang-orang dan cerita di balik setiap potret.
Foto Dilengkapi Kode QR dan Terbitkan Buku Fotografi
![]() |
Terletak di Jalan Gootama No. 2, Ubud, galeri Ôde à l'Indonésie cukup unik karena pada setiap foto yang dipajang dilengkapi dengan kode QR yang memungkinkan pengunjung membaca cerita di balik foto tersebut.
Selain memamerkan foto-fotonya, Marius juga telah menerbitkan buku fotografi, salah satunya berjudul Beyond Java. Sebuah buku edisi terbatas dengan 500 salinan yang disponsori oleh Kementerian Pariwisata Indonesia tahun 2019. Buku ini tertulis dalam bahasa Inggris dan Prancis, dengan tujuan untuk memperkenalkan Indonesia lebih luas kepada dunia.
"Ini bukan hanya tentang Borobudur atau Ijen, buku ini tentang masyarakat dan bagaimana mereka hidup," jelas pria kelahiran Carcassonne, Prancis, itu.
Ke depannya, Marius berambisi untuk memperluas galerinya. Saat ini, ia baru menjelajahi Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Masih banyak pulau lain yang belum ia kunjungi. Dia bermimpi memiliki galeri atau museum yang lebih besar agar pengunjung dapat menjelajahi seluruh Indonesia melalui karya-karyanya.
"Saya ingin mereka jatuh cinta pada Indonesia seperti saya 10 tahun lalu. Kami ingin mempromosikan Indonesia, bukan hanya Bali," ujarnya penuh harap.
(nor/gsp)