Kampung Adat Kawa, sebuah perkampungan tradisional di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyimpan pesona budaya dan warisan leluhur yang masih terjaga hingga kini. Kampung Kawa tetap mempertahankan kearifan lokal dengan rumah-rumah adatnya yang unik, ritual-ritual tradisional, serta pemandangan alam yang menakjubkan di tengah gempuran arus modernisasi.
Kampung Adat Kawa terletak di punggung Gunung Amagelu, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Nagekeo. Terletak di kawasan perbukitan hijau, Kampung Adat Kawa menawarkan pengalaman wisata budaya yang autentik, mengajak pengunjung untuk menyelami kehidupan masyarakat lokal yang bersahaja dan penuh kebersamaan.
Sejarah dan Fakta Menarik Kampung Kawa
Kampung Kawa telah lama berdiri dan menjadi bagian dari sejarah panjang NTT. Hal itu dapat dilihat dari struktur bangunan dan material tradisional yang digunakan. Kampung ini merupakan salah satu situs yang mempertahankan budaya batu besar, sementara suku-suku lain di sekitarnya sudah mulai beralih ke budaya dolmen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung ini hanya memiliki 12 rumah adat dengan populasi tetap sekitar 500 jiwa. Sejak 1950-an, banyak penduduk Kampung Kawa yang bermigrasi ke daerah Madawitu untuk bertani sehingga populasi di kampung ini berkurang.
Keunikan Rumah Adat Kampung Kawa
Rumah adat di Kampung Kawa merupakan rumah panggung atau rumah kolong dengan tiang-tiang utamanya ditancapkan langsung ke tanah. Lantainya terbuat dari papan kayu, sedangkan dindingnya menggunakan kayu dan bambu, serta atap yang ditutupi dengan alang-alang. Di dalam rumah ini, sudah terdapat dapur dan kamar yang digunakan sebagai pusat aktivitas keluarga.
Posisi rumah-rumah di Kampung Kawa berjejer di sisi utara dan selatan, sementara bagian tengah kampung digunakan sebagai alun-alun untuk berbagai upacara adat dan kegiatan masyarakat lainnya. Keunikan arsitektur tradisional ini mencerminkan keterikatan masyarakat Kampung Kawa dengan alam dan leluhur mereka.
Daya Tarik Kampung Kawa
Kampung Kawa bukan hanya terkenal dengan nilai sejarah dan budaya, tetapi juga dengan daya tarik wisata alamnya. Dikelilingi oleh pegunungan dan lembah yang indah, kampung ini menawarkan pengalaman wisata yang beragam, mulai dari pariwisata lanskap, wisata gunung hingga trekking di sekitar kawasan perbukitan yang menawan.
Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak. Interaksi dengan penduduk setempat memungkinkan wisatawan untuk merasakan langsung kearifan lokal dan tradisi yang masih kental di Kampung Kawa.
Kampung Kawa merupakan destinasi unggulan yang menawarkan kekayaan budaya yang telah bertahan sejak zaman batu besar. Kampung ini adalah destinasi yang ideal bagi para pecinta sejarah dan budaya.
Selain kaya akan budaya, Kampung Kawa juga menyuguhkan panorama spektakuler. Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan Gunung Ebulobo di barat daya, deretan Pegunungan Inerie, Ngada, di barat, serta siluet biru Gunung Toto dan Wuse di timur. Pemandangan dari Kampung Kawa, terutama saat senja, begitu memukau dengan suhu yang sejuk hingga 23 derajat Celsius.
Pengakuan Sebagai Destinasi Wisata Unggulan
Kampung Kawa telah diakui sebagai salah satu destinasi wisata yang potensial di NTT oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kampung ini diproyeksikan untuk menjadi destinasi wisata yang setara dengan Kampung Wae Rebo di Manggarai dan Kampung Bena di Ngada. Wae Rebo dan Bena adalah dua kampung adat paling terkenal di NTT.
Kehidupan masyarakat Kampung Kawa yang masih sangat tradisional dengan menjunjung tinggi adat istiadat setempat menjadikan kampung ini menarik bagi wisatawan yang ingin menyelami budaya asli NTT.
Sebagai destinasi wisata unggulan, Kampung Kawa diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang ingin merasakan keindahan alam serta kekayaan budaya yang dimilikinya. Pemerintah daerah bersama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan Kampung Kawa menjadi destinasi wisata berkelanjutan yang tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata yang berbasis komunitas.
Bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam NTT, Kampung Kawa adalah pilihan destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hsa/hsa)