.webp)
Pura Uluwatu terkenal dengan keindahan alam dan letaknya yang strategis. Secara etimologis, Ulu berarti ujung, Watu berarti Watu. Sehingga, Pura Uluwatu diartikan sebagai tempat suci yang ada di puncak batu karang.
Pura ini menjadi salah satu situs keagamaan yang penting di Bali. Berbeda dengan pura lainnya yang umumnya menghadap ke barat atau selatan, Pura Uluwatu menghadap ke timur. Yuk, ketahui sejarah, daya tarik, lokasi, rute, dan jam operasionalnya untuk wisatawan.
Sejarah Pura Uluwatu
Ada dua pendapat mengenai sejarah berdirinya Pura Uluwatu. Menurut jurnal berjudul Pura Uluwatu, dari Pura menjadi Objek Wisata dari Universitas Islam Indonesia, pendapat pertama mengatakan bahwa pura Uluwatu didirikan oleh Mpu Kuturan di abad ke-9, pada pemerintahan Marakata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pendapat lainnya mengaitkan pembangunan pura Uluwatu dengan seorang pedanda (pendeta) dari Kerajaan Daha (Kediri), Jawa Timur. Dang Hyang Nirartha datang ke Bali pada tahun 1546 Masehi, pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong.
Dia mendirikan Pura Uluwatu di Bukit Pecatu. Setelah berkeliling pulau Bali untuk melakukan perjalanan spiritual, sang penanda kembali ke Pura Uluwatu. Di sinilah, Dang Hyang Nirartha 'moksa', yaitu pelepasan jiwa terhadap hal-hal yang bersifat duniawi dalam ajaran Hindu dan Buddha.
Daya Tarik Pura Uluwatu
Pura Uluwatu mempunyai berbagai daya tarik, terutama karena keindahan alam di sekitarnya. Berikut di antaranya mengutip jurnal berjudul Eksistensi Pura Uluwatu dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Hindu dari Universitas Nasional Pariwisata, Pura Luhur Uluwatu: Perkembangan Pura Sebagai Destinasi Pariwisata dan Pengaruhnya Terhadap Arsitektur dari Universitas Islam Indonesia, serta laman Pemprov Bali.
1. Berada di Tebing
Pura Uluwatu berada di sebuah tebing tinggi di atas ketinggian sekitar 70 m di atas gelombang Samudera Hindia. Untuk sampai ke lokasi pura, orang harus berjalan mendaki tangga batu yang cukup tinggi.
Dari atas, terlihat indahnya samudra yang begitu luas. Pengunjung juga bisa menikmati hamparan ombak yang menenangkan di bawah tebing.
2. Pemandangan Sunset
Pemandangan sunset di Samudera Hindia yang indah dapat pengunjung lihat ketika mengunjungi Pura Uluwatu. Tak heran jika banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk menyaksikan sunset ini di atas tebing.
3. Pertunjukan Tari Kecak
Pertunjukan tari kecak begitu khas di Pura Uluwatu. Tari tradisional khas Bali ini dilakukan oleh penari laki-laki yang duduk sila membentuk lingkaran sambil menyanyikan melodi khas "cak". Pementasan tari biasanya dilakukan pada waktu menjelang matahari terbenam, sehingga memberi nuansa senja di lautan lepas
Lokasi dan Rute Menuju Pura Uluwatu
Pura Uluwatu berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dari Bandara Ngurah Rai Bali, waktu tempuhnya sekitar satu jam.
Rute yang dapat dilalui yaitu dengan mengikuti Jl Airport Ngurah Rai ke arah timur, kemudian belok kiri ke Jl By Pass Ngurah Rai. Belok tajam ke kanan, menuju Jl Uluwatu, lalu belok kiri menuju Jl Raya Uluwatu. Kemudian, belok sedikit ke kiri menuju Jl Raya Uluwatu dan belok kanan ke Jl. Pantai Suluban. Sampailah di Pura Uluwatu.
Jam Operasional dan Harga Tiket Pura Uluwatu
Tiket masuk ke Pura Uluwatu anak-anak dan orang dewasa berbeda. Menurut salah satu laman agen travel, wisatawan yang mau menonton tari kecak juga dikenakan biaya tambahan. Berikut daftar harga tiketnya:
- Tiket masuk dewasa: Rp 30.000
- Tiket anak-anak: Rp 20.000.
- Tiket pertunjukan tari kecak dewasa: Rp 150.000
- Tiket pertunjukan tari kecak anak: Rp 75.000
Jam operasional Pura Uluwatu adalah pukul 07.00-19.00 WITA.
Itulah informasi mengenai Pura Uluwatu mulai dari sejarah, daya tarik, lokasi, rute, jam operasional dan harga tiketnya. Sebelum berkunjung, pastikan Pura Uluwatu dibuka untuk umum dengan harga tiket dan jam operasional terbaru.
(elk/row)
