Upaya Desa Wisata Lodtunduh Ubud Lestarikan Kembali Keker Bali

Gianyar

Upaya Desa Wisata Lodtunduh Ubud Lestarikan Kembali Keker Bali

Putu Krista - detikBali
Minggu, 31 Mar 2024 12:56 WIB
Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).
Foto: Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).
Gianyar -

Berada di kawasan wisata ternama di dunia, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, terus mengembangkan potensinya sebagai desa wisata. Secara bersama-sama baik adat maupun dinas setempat, berupaya membangkitkan kearifan lokal dan potensi desa untuk kian diminati wisatawan.

Dulunya kawasan Desa Lodtunduh merupakan habitat keker atau ayam hutan, yang memiliki corak hitam kehijauan yang memikat. Namun seiring berkembangnya pembangunan, keker di tempat ini sangat jarang ditemukan.

Perbekel Desa Lodtunduh, I Wayan Gunawan, mengatakan Desa Lodtunduh masih memiliki hutan yang kini dipusatkan sebagai Desa Wisata Alas Harum. Alas Harum sebagai tempat pengembangan tanaman sayuran, pemeliharaan ikan, hingga dikembangkan sebagai habitat keker Bali atau ayam hutan Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini sedang proses pembangunan panggung baru lagi di area Alas Arum dengan bentuk menyerupai keker Bali, untuk menunjukkan identitas Lodtunduh adalah pusatnya habitat keker Bali di Kabupaten Gianyar," kata Gunawan kepada detikBali, Minggu (31/3/2024).

Gunawan menuturkan saat ini keker Bali masih tetap ada tapi tidak sebanyak zaman dulu. Namun, keker Bali akan dikembangkan lagi di Alas Arum dengan tujuan penangkaran untuk mengembalikan habitat alaminya.

ADVERTISEMENT

"Konsep kepercayaan kami di sini, keker Bali ini merupakan ancangan atau pasukan dari Ida Sesuhunan warga. Sehingga akan tetap ada ke depan, namun untuk tujuan wisata, keker akan kami lestarikan lagi," imbuhnya.

Selain alasan unsur alam lain, habitat keker di Lodtunduh karena di tempat ini memiliki sungai yang masih lestari dan masih ada ikannya. "Jika monyet ada di Monkey Forest, namun untuk keker pengunjung nanti bisa langsung ke sini," pungkasnya.

Desa Wisata Lodtunduh yang dikembangkan di kawasan Pura Alas Arum ini, juga bisa dinikmati sesuai keinginan pengunjung. Yang suka yoga, sudah disediakan tempat lapang dan nyaman, yang suka meditasi juga disediakan tempat.

Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).

Yang suka mancing, ada lokasi mancing, baik di sungai maupun kolam ikan. Termasuk pengembangan tanaman sayur mayur dan ikan dari program Gianyar yakni Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman (Puspa Aman).

"Puspa Aman diurus oleh PKK dengan hasilnya adalah sayuran dan ikan, untuk penuntasan stunting khususnya di desa dan sisanya dijual untuk keberlangsungan ketahanan pangan," tambah Gunawan.

Rekreasi Warga dan Wisatawan

Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).

Gunawan menambahkan Desa Wisata Lodtunduh tidak hanya diperuntukkan kepada wisatawan saja, tapi tempat untuk warga dari 11 banjar yang ada di Lodtunduh untuk rekreasi murah. Keluarga bisa mengajak anak-anak bermain, kulineran, dan kegiatan lainnya. Saat ini juga sedang proses pengembangan wisata tubing.

Salah satu warga lokal asal Banjar Silungan, Dewa Putu Agus Darmawan, mengatakan sejak dikembangkan menjadi desa wisata, ia kerap mengajak anak dan istrinya menikmati alam di kawasan ini.

"Bisa jalan-jalan sore, kadang Sabtu sore atau Minggu pagi seperti ini refreshing. Murah meriah tidak keluar biasa, dibanding jauh-jauh juga sama, tinggal merawat bareng saja," katanya.

Selain jalan-jalan, Darmawan juga kerap memancing ikan dan membeli sayur jika PKK sedang panen.

Desa Lodtunduh memiliki luas 627 hektare dan memiliki 11 banjar dinas. Desa ini memiliki empat desa pakraman di antaranya Desa Pakraman Silungan, Desa Pakraman Lodtunduh, Desa Pakraman Mawang, dan Desa Pakraman Gelogor. Serta 14 organisasi subak.

Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).Kawasan desa Wisata Alas Arum di Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali, sebagai habitat keker Bali, Minggu (31/3/2024). (Putu Krista/detikBali).



(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads