Kunjungan wisatawan asal Kazakhstan dan Tajikistan ke Indonesia meningkat drastis pada 2023. Sebagian besar turis dari kedua negara itu mengunjungi destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman. Menurutnya, jumlah wisatawan Kazakhstan dan Tajikistan pada 2023 mencapai 7.308 atau meningkat 389 persen. Tahun sebelumnya, jumlahnya turis yang datang dari kedua negara itu hanya 1.878 orang.
"Dari jumlah sebanyak itu, tentu sebagian besar datang ke Labuan Bajo," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadjroel menemui Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo. Ia berada di Labuan Bajo untuk mengantar tim dari Kedubes RI yang melakukan familiarization trip (famtrip) pada 29 Februari-3 Maret 2024. Rombongan famtrip itu mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Labuan Bajo.
Fadjroel mengatakan pentingnya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk mempromosikan pariwisata Labuan Bajo di Kazakshtan dan Tajikistan. Terlebih di tengah melonjaknya kunjungan wisatawan dari dua negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Bekas Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan saat ini sudah terdapat penerbangan Interline Connection Almaty (Kazakhstan) menuju Bali via Incheon. Penerbangan tersebut dilayani oleh maskapai Air Astana dan Garuda Indonesia.
"Kami akan upayakan agar pada tahun ini status itu dapat meningkat menjadi direct flight Almaty-Bali. Bahkan pada waktu mendatang kami upayakan pembukaan rute Almaty-Labuan Bajo dengan menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan dan tour operator," ujar Fadjroel.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menyambut baik tawaran Fadjroel untuk menjalin kerja sama promosi pariwisata Labuan Bajo di Kazakhstan dan Tajikistan. Kepada Fadjroel dan rombongan, Weng mengatakan pariwisata Labuan Bajo belakangan ini berkembang pesat.
Menurut Weng, perkembangan pariwisata Labuan Bajo saat ini tak terlepas dari intervensi pemerintah pusat yang menjadikan Labuan Bajo sebagai venue kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional seperti KTT ASEAN. Termasuk juga dengan menggelontorkan dana APBN untuk pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo.
"Kami merasa sangat bangga, karena memilih Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya sebagai lokasi pengembangan kerja sama pariwisata," ujar Weng.
(iws/gsp)