Desa Wae Lolos di Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), makin ramai dikunjungi wisatawan. Wae Lolos kerap dijuluki sebagai desa wisata 'Seribu Air Terjun' karena memiliki banyak air terjun yang dapat dikunjungi oleh para pelancong.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Wae Lolos mencapai 2.194 orang. Jumlah tersebut naik drastis dari kunjungan enam bulan terakhir tahun 2023 sebanyak 1.700 orang.
"Dari 1 Januari hingga 26 Februari 2024, jumlah kunjungan wisatawan mengalami lonjakan dua kali lipat. Wisatawan lokal sebanyak 2.056 orang dan wisatawan mancanegara 138 orang," ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata Wae Lolos Robert Perkasa, Sabtu (2/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menawarkan panorama alam yang indah, Robert mengeklaim kunjungan wisatawan ke Wae Lolos tak terlepas dari gencarnya promosi melalui media sosial. Menurut dia, pemasaran desa wisata tak hanya tentang menjual destinasi pariwisata kepada wisatawan, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan.
"Media sosial merupakan alat yang sangat efektif untuk mempromosikan desa wisata melalui Facebook, Instagram, dan Twitter dengan mempublikasikan foto-foto dan video menarik. Juga narasi-narasi teman-teman wartawan dari berbagai media terkait branding wisata Seribu Air Terjun Wae Lolos," kata Robert.
Desa Wisata Wae Lolos berada di daerah pegunungan, berjarak sekitar 32 kilometer dari Labuan Bajo. Wisatawan butuh waktu sekitar satu jam perjalanan darat dari Labuan Bajo untuk menikmati keindahan ragam wisata alam di Wae Lolos.
Wisatawan bisa menikmati sejumlah destinasi wisata di Wae Lolos sebelum atau sesudah berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Selain wisata alam, para pelancong juga bisa menikmati wisata budaya dan wisata rohani di desa wisata tersebut.
Tak hanya menikmati pemandangan alam yang memanjakan mata, wisatawan juga bisa melakukan banyak aktivitas petualangan lainnya. Mulai dari trekking, hiking, camping, dan lainnya.
"Air yang mengalir jernih dari alam pegunungan yang membentang hijau. Masing-masing spot yang ada di sana memiliki daya pikat dan daya jelajah yang menyenangkan," terang Robert.
Penataan aksesibilitas sudah dilakukan sepanjang 1.000 meter dari akses jalan masuk hingga lokasi air terjun. Jalur trekking itu akan mengajak wisatawan untuk menyusuri kawasan hutan belantara dengan medan yang cukup memacu adrenalin.
Ada banyak pohon dengan ranting-rantingnya menjuntai di sepanjang jalan dan bunga anggrek hutan yang tumbuh subur. "Kesejukan alam dengan segala keragaman flora fauna sepanjang jalur tersebut menambah energi positif dan pengalaman petualangan yang berkesan," imbuhnya.
Beberapa spot wisata di kawasan tersebut, yakni Air Terjun Cuaca Meleng, Cunca Plias, Cunca Tiwu Galong, Cunca Ri'i, Cunca Liang Langgo, Cunca Wene, Cunca Wongka atau Cunca Niki, Cunca Wae Reha, Cunca Lolos. Berikutnya ada pula Bukit Toto Ninu, Gua Langgo, perkampungan adat Rangat, hingga sumber air panas Wae Lua.
Spot wisata lain yang cukup menarik kunjungan wisatawan ke Wae Lolos adalah kolam di atas awan. Kolam ini menyerupai danau yang mungil dalam sebuah cekungan batu alam di kedua sisinya. Kolam ini berada di tengah rindang pepohonan.
Wisatawan yang berkunjung ke Wae Lolos dipungut tiket masuk Rp 5.000 untuk wisatawan domestk dan Rp 10 ribu untuk wisatawan mancanegara. Ada pula biaya parkir sepeda motor dipungut Rp 5.000 dan mobil Rp 10 ribu.
(iws/iws)