Patung kelelawar di depan Pura Goa Lawah, Kecamatan Dawan, bakal menjadi ikon baru Kabupaten Klungkung, Bali. Awalnya, patung itu ditargetkan rampung awal November 2023 sesuai kontrak kerja. Namun, sampai sekarang belum tuntas dikerjakan.
Pantauan detikBali, Kamis (21/12/2023), sejumlah pekerja masih melakukan pengerjaan patung setinggi 10 meter itu. Beberapa ornamen Bali melekat pada patung. Selain itu, tampak juga dibangun gua, yang di dalamnya menampilkan sosok naga besuki. Tubuh dari sang naga ditampilkan mengelilingi tebing batu, yang di atasnya terdapat tiga ekor kelelawar.
Mandor dari proyek patung tersebut, Wayan Putu Wedantara, mengatakan pengerjaan patung sudah mencapai tahap akhir. Pekerja masih menempel batu tabas dan penataan taman di bawahnya.
"Patung seluruhnya sudah rampung dalam sepekan ke depan, apalagi patung tersebut sudah mengalami keterlambatan, seharusnya patung tersebut sudah tuntas pada Kamis (9/11/2023) lalu, ini tukang makanya lembur terus, sampai jam 12 malam masih kerja. Saya tekankan agar segera selesai," jelas Wedantara.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika berharap patung yang menjadi ikon baru di kawasan Pura Goa Lawah bisa menjadi pelengkap destinasi wisata di Pura Goa Lawah. Terkait keterlambatan pengerjaan patung tersebut, menurutnya sudah ada mekanisme yang berlaku. Jika pengerjaan fisik terlambat, rekanan harus membayar denda.
"Kami tentu akan tugaskan inspektorat daerah juga melakukan pengawasan ketat. Jangan sampai kualitas pengerjaan melenceng dari spesifikasi teknisnya," jelas Jendrika.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung Ni Made Sulistiawati mengatakan penataan di area objek wisata Goa Lawah tahun ini meliputi penataan parkir dan plaza pengunjung. Di plaza pengunjung dibangun patung kelelawar sebagai ikon Goa Lawah.
Anggaran penataan parkir Pantai Goa Lawah sebesar Rp 4,279 miliar. Sedangkan, plaza pengunjung Pantai Goa Lawah termasuk patung kelelawar sebesar Rp 4,073 miliar.
"Anggaran ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, totalnya Rp 8 miliar lebih," tandas Sulistiawati.
(hsa/hsa)