.webp)
Traveler yang mendambakan berwisata sembari menikmati keindahan seni lukis, Museum Gunarsa Klungkung bisa jadi pilihan. Museum ini terkenal sebagai gudang lukisan kontemporer.
Museum Gunarsa Klungkung diprakarsai oleh maestro seniman lukis terkenal Nyoman Gunarsa. Yuk, kenalan lebih jauh dengan museum yang menyimpan ratusan lukisan ini. Nikmati wisata sambil belajar sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SEJARAH
Pembangunan Museum Gunarsa Klungkung dilakukan pada 1990. Peresmian dilakukan pada 1994 oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Wardiman Djoyonegoro. Sebelumnya, museum ini didirikan di Yogyakarta, namun akhirnya dipindahkan ke Bali.
Museum ini mengoleksi ratusan lukisan dan patung karya Nyoman Gunarsa. Hingga saat ini Museum Gunarsa Klungkung menjadi salah satu destinasi wisata kesenian di Kabupaten Klungkung.
LOKASI
Museum Nyoman Gunarsa terletak di Jalan Pertigaan Banda, No. 1, Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung. Traveler dapat melihat rute menuju Museum Gunarsa Klungkung menggunakan Google Maps. Dari Kota Denpasar membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke destinasi wisata ini.
DAYA TARIK
Bangunan Museum Gunarsa Klungkung terdiri dari tiga lantai dengan gaya Bali modern. Museum ini menjadi tempat memajang karya seni lukis, barang antik, dan patung. Dua lantai museum digunakan memajang karya seni, sedangkan satu lantai lainnya untuk ruang pameran.
Sebanyak 250 lukisan bisa dilihat di Museum Gunarsa Klungkung. Tempat penyimpanan lukisan dibagi menjadi dua ruangan khusus, yaitu ruang lukisan klasik dan lukisan modern. Hasil karya seni lukis Desa Kamasan yang terkenal dengan lukisan wayang tradisionalnya juga terdapat di museum ini.
JAM BUKA
Museum ini beroperasi setiap Senin-Sabtu, sedangkan Minggu dan hari libur nasional tutup. Jam buka museum mulai pukul 09.00 Wita-16.00 Wita. Bagi kalian yang ingin masuk ke Museum Gunarsa Klungkung cukup merogoh kocek Rp 25.000 untuk satu orang.
Gimana nih semeton? Tertarik menjelajahi Museum Gunarsa Klungkung dan melihat lukisan-lukisan indah di sini?
Artikel ini ditulis oleh Dewa Gede Kumara Dana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/irb)
