Untuk Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa, semoga dilancarkan ya! Kurang lengkap rasanya saat bulan Ramadan tidak menyempatkan waktu untuk ngabuburit selagi menunggu waktu berbuka.
Jika detikers sedang berpuasa di Pulau Dewata, jangan khawatir karena ada banyak tempat ngabuburit yang bisa dikunjungi. Tenang saja, Anda juga cukup mudah mencari makanan halal yang dijual di dekat lokasi ngabuburit.
Nah, berikut ulasan 5 tempat ngabuburit di Bali yang bisa Anda kunjungi sembari menunggu adzan Maghrib:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pantai Sanur
![]() |
Anda bisa menyewa sepeda kayuh sembari menyaksikan eksotisme Pantai Sanur ketika sore hari. Selain itu, Anda juga bisa menyewa kano apabila ingin menikmati suasana pantai langsung dari perairan.
Lokasi Pantai Sanur cukup mudah diakses. Dari pusat Kota Denpasar, jarak yang harus ditempuh agar sampai di pantai berpasir putih ini hanya 8,3 kilometer (km). Jika berangkat menggunakan motor, waktu tempuh hanya sekitar 18 menit. Pengunjung juga tidak ada tiket masuk, kecuali biaya parkir sebesar Rp 2 ribu.
Di sekitar pantai, terdapat beberapa jajanan kaki lima yang bisa Anda beli untuk dijadikan takjil berbuka puasa. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan saat berkunjung ke Pantai Sanur, ya!
2. Monumen Bajra Sandhi
![]() |
Menikmati pemandangan sore hari merupakan momen yang pas saat menunggu waktu berbuka puasa. Tempat berikutnya yang bisa Anda kunjungi untuk ngabuburit adalah Monumen Bajra Sandhi.
Monumen ini menyuguhkan kemegahan arsitektur yang sarat dengan nilai-nilai sejarah. Tak hanya itu, di sini juga terdapat fasilitas menarik lainnya seperti perpustakaan dan ruang pameran. Anda juga bisa duduk-duduk di areal taman atau jalan-jalan sejenak di jogging track yang tersedia.
Lokasinya berada di pusat Kota Denpasar sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Monumen Bajra Sandhi terletak di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar.
3. Sangeh Monkey Forest
![]() |
Sangeh Monkey Forest juga bisa dijadikan salah satu objek tujuan ngabuburit untuk Anda yang sedang di Bali. Selain kera yang cukup jinak, terdapat 22 jenis satwa lainnya seperti burung elang, burung hantu, tercocok, musang, dan masih banyak lagi.
Adapun tarif tiket masuk sebesar Rp 10 ribu untuk dewasa dan Rp 5 ribu untuk anak-anak.
Jaraknya dari pusat kota Denpasar sejauh 24 km. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke sana kurang lebih sekitar 49 menit apabila berangkat menggunakan motor dan 55 menit dengan mobil.
4. Tukad Korea
![]() |
Tempat rekomendasi ngabuburit satu ini terletak di antara Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Tempat ini bernama Tukad Badung, namun lebih sering disebut Tukad Korea.
Area sungai yang dihias sedemikian rupa oleh Pemerintah Kota Denpasar membuat suasananya terlihat seperti di Korea. Lokasinya berada dekat lapangan Puputan Badung.
Suasana Tukad Korea bisa dijadikan sebagai tempat ngabuburit yang asyik bersama teman-teman. Karena dekat pasar, pengunjung bisa dengan mudah menemukan berbagai makanan dan minuman yang bisa dijadikan takjil berbuka puasa.
5. Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
![]() |
Satu lagi rekomendasi tempat ngabuburit di Bali, yakni kawasan Garuda Wisnu Kencana Cultutal Park. Taman budaya ini memiliki beragam daya tarik yang bisa dinikmati sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Anda bisa menikmati sore dengan menyaksikan megahnya patung GWK. Tak hanya itu, Anda juga akan disuguhkan berbagai pementasan kesenian tradisional Bali setiap harinya.
Tak usah khawatir jika jam berbuka tiba. Anda bisa membeli menu berbuka di sejumlah tenant makanan di sekitar kawasan GWK.
Lokasinya berada di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupten Badung. Apabila berangkat dari pusat kota Denpasar, maka akan memakan waktu sekitar 42 menit dengan kendaraan motor dan 49 menit dengan mobil.
Tiket masuk yang harus dibayar dimulai dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan potongan harga jika sedang ada promo.
Nah, itulah beberapa rekomendasi tempat ngabuburit di Bali yang bisa Anda kunjungi. Jadi, mau ngabuburit di mana sore ini?
Artikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom.
(iws/iws)