Destinasi Wisata Baru Karangasem, Patung Brahma Terbesar di Bali

Destinasi Wisata Baru Karangasem, Patung Brahma Terbesar di Bali

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 17 Sep 2022 15:35 WIB
Patung Brahma setinggi 13,5 meter di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (17/9/2022).
Patung Brahma setinggi 13,5 meter, di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (17/9/2022). Foto: I Wayan Selamat Juniasa
Karangasem -

Patung Brahma setinggi 13,5 meter dan lebar 9 meter di Banjar Dinas Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Patung Brahma ini, merupakan salah satu yang terbesar di Bali, dan saat ini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Patung Brahma tersebut terletak

Perbekel Desa Duda Timur, I Gede Pawana mengatakan, tujuan awal pembuatan Patung Brahma tersebut karena pihaknya ingin membuat destinasi wisata baru di Desa Duda Timur. Kenapa yang dipilih Patung Brahma, karena Patung Wisnu sudah ada di Kabupaten Badung dan Patung Siwa di Kabupaten Tabanan.

"Karena Patung Brahma belum ada yang buat sehingga kami buat itu di sini, supaya Patung Dewa Trimurti lengkap ada di Bali. Selain itu, juga ingin membuat destinasi wisata baru di Desa Duda Timur," kata Pawana, saat ditemui di lokasi Patung Brahma, Banjar Dinas Pateh, Desa Duda Timur, Sabtu (17/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pawana menambahkan, sebenarnya awal perencanaan pembuatan Patung Brahma tersebut tidak sebesar sekarang, karena menyesuaikan anggaran. Tapi saat dibuat sketsa gambar ternyata besar. Akhirnya ia kembali melakukan rembuk atau musyawarah dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat.

"Setelah melakukan rembuk akhirnya disetujui dibuat sesuai sketsa gambar dan biaya tambahan yang lumayan besar saya perjuangkan untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga," kata Pawana.

ADVERTISEMENT

Setelah Patung Brahma tersebut selesai dibangun, sebu Pawana, ternyata berdiri sangat megah. Warna emas dipilih supaya saat malam hari ketika terkena sinar lampu terlihat keemasan dan lebih bagus.

"Untuk warna patungnya memang menggunakan warna emas, tapi kami tetap sematkan warna merah di beberapa bagian sesuai warna Dewa Brahma, yaitu merah seperti pajeng atau payung," kata Pawana.

Saat ini para pengunjung yang datang untuk melihat Patung Brahma tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Tapi untuk ke depannya, ucap Pawana, akan ada penyesuaian apalagi para pengunjung, terutama wisatawan mancanegara sudah mulai ramai datang ke Patung Brahma, dengan rata-rata 20 orang per hari.

"Rata-rata setiap hari ada sekitar 20 orang pengunjung yang datang, terutama wisatawan mancanegara. Sedangkan wisatawan domestik atau lokal biasanya ramai saat hari raya seperti Galungan dan Kuningan. Semoga saja kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan ke depannya," kata Pawana.




(irb/irb)

Hide Ads