PHRI Bali Usul ke Pemerintah Jumlah Negara Pengguna VoA Ditambah

PHRI Bali Usul ke Pemerintah Jumlah Negara Pengguna VoA Ditambah

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 15 Jun 2022 21:17 WIB
Calon penumpang pesawat udara menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (21/8/2021). Menurut pengelola bandara tersebut, terjadi peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 10-15 persen setelah pemberlakuan aturan syarat perjalanan antar Pulau Jawa-Bali yang bisa menggunakan hasil tes COVID-19 berbasis Antigen bagi penumpang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap dan diprediksikan jumlah tersebut akan terus meningkat dengan turunnya tarif tes COVID-19 berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Foto: Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Denpasar -

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengusulkan agar pemerintah terus menambah jumlah negara pengguna visa kunjungan khusus wisata atau Visa on Arrival (VoA). VoA yang sebelumnya hanya diperuntukkan untuk warga dari 60 negara, kini Pemerintah telah menambah kembali sebanyak 12 negara. Ini artinya total sebanyak 72 negara yang menjadi subjek VoA yang bisa masuk ke Indonesia.

Hal ini pun disambut baik oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya. "Makin banyak makin bagus, dan kami mengharapkan bisa dikembalikan seperti semula, yaitu 168 negara," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Badung ini.

Pihaknya pun terus mendorong pemerintah dalam hal percepatan pemulihan pariwisata dan bangkitnya ekonomi Bali. "Tentunya, kami terus melakukan upaya-upaya dan kolaborasi dengan Pemerintah karena Pemerintah sebagai regulator dan kami di industri sebagai eksekutornya," ucapnya pada Rabu (15/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun beberapa upaya yang pihaknya lakukan, diantaranya melakukan training bagi karyawan hotel agar dapat mencapai standar yang telah ditentukan. Serta mempersiapkan dan memperbaiki properti sehingga dapat menjadi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan bermartabat seperti yang dicanangkan Pemerintah saat ini.

Disinggung mengenai adanya kegiatan Vespa World Day beberapa waktu lalu di Peninsula, Badung, kata Rai, hanya memberikan peningkatan okupansi hotel sebanyak 5 persen. Meski terbilang peningkatannya tak terlalu signifikan, pihaknya tetap merasa bersyukur dengan adanya event internasional tersebut.

ADVERTISEMENT

"Rata-rata okupansi hotel di Bali saat ini sudah mulai membaik antara 50-60 persen dengan jumlah kamar yang tersedia kurang lebih 150 ribu kamar. Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali saat ini juga mencapai 7-9 ribu dan wisatawan domestik yang jumlahnya 13-15 ribu orang," ungkapnya.

Kini 7 ribu sampai 9 ribu wisman yang datang ke Bali. Walaupun baru 50 persen dibandingkan tahun 2019.

Sementara itu, terkait event Bali and Beyond Travel Fair (BBTF), pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung langkah dari pihak pelaku pariwisata tersebut. "BBTF ini adalah ajang atau sebagai market place-nya Bali dan Indonesia. Dengan adanya ratusan buyer tentunya ini akan memberikan dampak yang bagus kepada pariwisata. Dari event ini juga kita akan melihat seperti apa dukungan mereka untuk men-support Bali," terang I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

Dari pengamatannya, hingga kini Bali masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan dalam berwisata. "Apalagi situasi Bali Astungkara sangat kondusif, kasus COVID-19 juga sangat terkendali, dan masyarakat Bali juga sudah merasakan kembali geliat aktivitas ekonomi yang mulai bangkit," ucapnya.




(kws/kws)

Hide Ads