Menjelajah Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Koleksi Ratusan Tanaman Obat

Menjelajah Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Koleksi Ratusan Tanaman Obat

I Ketut Suardika - detikBali
Sabtu, 11 Jun 2022 00:41 WIB
Suasana Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Jumat (10/6/2022)
Foto: Suasana Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, Jumat (10/6/2022). (I Ketut Suardika/detikBali)
Jembrana -

Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, merupakan kebun raya satu-satunya di Bali yang spesifik mengoleksi tanaman usadha (obat) dan upakara. Selain sebagai kebun raya, fungsinya sebagai destinasi wisata, edukasi dan penelitian.

Kabun Raya Jagatnatha, berada di Jalan Denpasar - Gilimanuk, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana Bali, tepatnya sebelah timur kantor Bupati dan DPRD Jembrana.

Kebun Raya Jagatnatha, satu lokasi dengan Pura Jagatnatha Jembrana. Awalnya Pura lebih dulu ada, yang berada di tengah-tengah kebun raya. Sehingga, setiap ada upacara agama pemedek langsung berwisata di kebun raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebun raya ini mengusung tema usada dan upakara. Sehingga, koleksi yang ada mayoritas merupakan tanaman - tanaman obat yang menjadi warisan dari leluhur di Bali. Dengan adanya kebun raya ini, sebagai salah satu upaya mengkonservasi.

Demikian juga tanaman upakara. Semua tanaman yang diperlukan untuk upakara, terutama untuk umat Hindu. "Semua diupayakan untuk di konservasi di kebun raya Jagatnata ini," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Ary Chandra Wisnawa keadaan detikBali di areal Kebun Raya Jagatnatha, Jumat (10/6/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Kebun Raya Jagatnatha ini terbilang unik. Biasanya kebun raya berada pada dataran tinggi atau di puncak. Namun berbeda dengan kebun raya Jagatnatha Jembrana berada di dataran rendah. "Satu satunya di Bali yang berada di dataran rendah," jelasnya.

Ary menjelaskan, Kebun Raya Jagatnatha selain sebagai areal konservasi, juga berfungsi sebagai lahan terbuka hijau. "Ada lima fungsi kebun raya yaitu konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan, wisata dan jasa lingkungan," kata Ary Candra.

Dijelaskan, saat ini koleksi tanaman yang berada di Kebun Raya jagatnatha ini sebanyak 105 jenis tanaman dan jumlah spesimennya sebanyak 252 spesimen tanaman khusus usadha dan upakara, di luar tanaman tambahan atau tanaman hias.

"Kita eksplor ke alam, jika ada tanaman yang belum kita koleksi, bisa dimungkinkan untuk ditambah di sini. Atau mungkin masyarakat kita yang memiliki jenis tanaman langka untuk usada dan upakara, bisa menghubungi kami untuk konservasi di Kebun raya Jagatnata ini," harapnya.

Koleksi tidak hanya dicari dari di Jembrana, pihaknya juga meminta peran serta masyarakat untuk memberikan informasi atau jika memiliki tanaman langka endemik Jembrana bisa dikonservasi.

Disamping itu, imbuh Ary Candra, ke depan pihaknya akan mengelola dengan lebih bagus lagi. Sejumlah fasilitas akan disediakan agar pengunjung bisa mendapat banyak manfaat jika berkunjung, manfaat sebagai tempat wisata, pendidikan maupun manfaat lainnya.

Selain berfungsi sebagai tempat konservasi juga sebagai tempat wisata edukasi. Setiap harinya karena pandemi COVID-19, kunjungan rata-rata setiap harinya sekitar 30 orang.

Salah satu pengunjung Selin, dari Raja Ampat, Papua Barat mengungkapkan, karena libur hari raya, pulang menjenguk orang tua. Saat senggang sengaja berkunjung ke Kebun Raya Jagatnatha mengajak keluarganya.

Kedatangannya ke Kebun Raya, informasi dari keluarganya bahwa ada destinasi wisata baru di Jembrana. "Katanya baru. Kebetulan kita juga baru kali ini. Jadi nuansanya beda, cari nuansa yang berbeda dan dekat juga," ujarnya.

Menurutnya, kebun raya dengan koleksinya sebagai pembelajaran baik anak-anaknya mengenai jenis tanaman.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads