Meski Ada Pelonggaran, Kunjungan Wisatawan ke Ulun Danu Beratan Turun

Meski Ada Pelonggaran, Kunjungan Wisatawan ke Ulun Danu Beratan Turun

Chairul Amri Simabur - detikBali
Kamis, 19 Mei 2022 15:23 WIB
Aktivitas wisatawan di Ulun Danu Beratan sebelum libur Lebaran 2022.
Aktivitas wisatawan di Ulun Danu Beratan sebelum libur Lebaran 2022. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan - Pengelola sejumlah tempat wisata di Kabupaten Tabanan agaknya masih enggan berharap jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat kembali. Sekalipun Pemerintah Pusat sudah melonggarkan kebijakan pengendalian COVID-19. Seperti boleh tidak mengenakan masker di tempat terbuka dan tidak perlu tes Swab PCR bagi penumpang pesawat.

Begitu juga dengan upaya yang sedang digaungkan Gubernur Bali Wayan Koster kepada Pemerintah Pusat soal penetapan status endemi bagi Provinsi Bali.

Selain baru dikeluarkan beberapa hari, kebijakan terkait boleh tidaknya menggunakan masker dan beberapa ketentuan lainnya terkait pencegahan penyebaran COVID-19 itu juga masih terbatas. Misalnya tidak menggunakan masker hanya berlaku untuk di ruang terbuka.

"Boleh tidak menggunakan masker itu kan masih terbatas di ruang terbuka saja," kata Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika, Kamis (19/5/2022).

Di sisi lain, menurutnya aktivitas wisata bukan hanya di ruang terbuka atau outdoor saja, tetapi ada juga yang di dalam ruangan atau indoor.

"Seperti restoran dan akomodasi wisata yang sama kan masih pakai masker," imbuh Mustika.

Karena itu, pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apakah kebijakan yang dilonggarkan ini sudah memberi dampak terhadap jumlah kunjungan.

"Belum bisa melihat dampaknya bagi kunjungan. Kebijakan ini juga baru beberapa hari (diumumkan)," imbuhnya.

Ia menyebutkan, pemulihan sektor pariwisata tidaklah mudah dan perlu waktu yang relatif lama.

Kalau saja, pelonggaran kebijakan ini bertahan untuk beberapa bulan kedepan tanpa disertai dengan lonjakan kasus COVID-19 yang baru, kemungkinan untuk melihat dampaknya terhadap kunjungan wisatawan baru akan bisa dirasakan.

"Ya kami belum bisa menyimpulkan (berdampak pada kunjungan). Kecuali stabil. Takutnya nanti, begitu kasusnya naik lagi, kebijakannya diperketat lagi," tegasnya.

Terlepas dari itu, ia mengakui kebijakan bebas masker di ruang terbuka patut untuk disambut dengan baik. Paling tidak, kebijakan ini membuat pengelola tempat wisata bisa melakukan efisiensi dari sisi penyediaan masker untuk menunjang penerapan protokol kesehatan (prokes).

"Paling tidak, kami bisa berhemat. Tidak harus banyak menyiapkan masker," katanya.

Ia hanya berharap, pelonggaran kebijakan yang terkait penggunaan masker dan bebas tes Swab PCR berjalan stabil. Sehingga harapan terhadap aktivitas pariwisata berjalan normal kembali bisa memberi dampak positif bagi perekonomian Bali.

"Setidaknya usaha untuk memulai pemulihan pariwisata sudah dimulai," pungkasnya.

Sebagai gambaran awal, ia menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Ulun Danu Beratan pasca libur Lebaran 2022 sudah menurun lagi. Ada di kisaran 300 hingga 400 orang per hari. Baik domestik maupun mancanegara.

"Kalau dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19, jumlah rata-rata kunjungan per hari ini masih jauh sekali. Dulu, waktu normal, belum pandemi COVID-19, kan rata-ratanya bisa sampai seribu orang lebih dalam sehari," pungkasnya.


(kws/kws)

Hide Ads