Cuan Pecalang dari Jaga Parkir di Stadion Bali United

Cuan Pecalang dari Jaga Parkir di Stadion Bali United

Gangsar Parikesit - detikBali
Senin, 03 Mar 2025 07:45 WIB
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (8/2/2025). Stadion tersebut merupakan kandang Bali United.
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, beberapa waktu lalu. Stadion tersebut merupakan kandang Bali United. Foto: Gangsar Parikesit/detikBali
Gianyar -

Anak Agung Gede Rai punya penghasilan tambahan sejak delapan bulan lalu. Pecalang (polisi adat di Bali) Desa Adat Buruan, Gianyar, Bali, itu ikut bertugas mengamankan dan menjaga parkir saat Bali United main di kandang, Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Rai menerangkan Bali United menyerahkan pengelolaan parkir saat klub tersebut berlaga di Stadion Kapten I Wayan Dipta kepada Perbekel Desa Buruan. "Perbekel lalu membentuk Bankamdes (bantuan keamanan desa), setiap pecalang dari beberapa banjar dilibatkan untuk menjaga parkir kendaraan," ungkapnya, Minggu (9/2/2024).

Bali United merupakan salah satu klub yang berlaga di BRI Liga 1 2024/2025. Serdadu Tridatu, julukan Bali United, bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang berlokasi di Desa Buruan, Gianyar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rai menjelaskan pecalang yang dilibatkan untuk menjaga keamanan dan tempat parkir di Stadion Kapten I Wayan Dipta antara lain berasal dari Desa Adat Buruan, Desa Adat Getas Kangin, Desa Adat Getas Kawan, dan Desa Adat Kutri. Adapun, jumlah pecalang yang menjaga parkir sekitar 20-an orang.

Rai menjelaskan tarif parkir motor di Stadion Kapten I Wayan Dipta Rp 5 ribu. Sedangkan biaya parkir mobil Rp 10 ribu.

ADVERTISEMENT

Uang parkir itu lalu disetorkan ke Desa Buruan. "Baru dibagi ke pecalang yang dilibatkan," ungkap pria berusia 58 tahun tersebut.

Menurut Rai, pendapatan dari menjaga parkir tak menentu. Hal tersebut, sangat bergantung dari jumlah suporter Bali United dan klub rival yang menonton di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Contohnya, Rai mendapatkan Rp 70 ribu saat Bali United menjamu Persebaya pada Sabtu (28/12/2024) malam. Adapun, paling sedikit pecalang Desa Adat Buruan itu mendapat Rp 40 ribu atas jasanya menjaga parkir.

Rai bersyukur mendapatkan penghasilan tambahan tersebut. Sebab, ia tak memiliki penghasilan tetap. "Saya sehari-hari di rumah, hanya bantu-bantu di Desa Adat Buruan," tutur pria yang sudah menjadi pecalang Desa Adat Buruan selama 2 tahun itu.

Rai berharap BRI Liga 1 bisa terus bergulir dan Bali United mainnya kian apik. Dengan moncernya permainan Bali United, suporter yang menonton di stadion makin banyak.

Bendesa Adat Buruan, I Wayan Arsa, menjelaskan pecalang dari Desa Adat Buruan dilibatkan untuk pengamanan dan menjaga parkir di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Para pecalang tersebut tergabung dalam Bankamdes Desa Buruan. "Ada sekitar 12 pecalang dari desa adat kami yang dilibatkan," tutur pria berusia 52 tahun tersebut.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyebutkan penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) sekitar Rp 10,42 triliun. Dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun.

Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang.

"Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM," jelas Catur seperti dikutip dari situs bri.co.id.




(gsp/hsa)

Hide Ads