Menko Polhukan Mahfud Md mengungkapkan pemerintah tengah dalam kondisi dilema sebelum FIFA memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk maklum.
"Harap dimaklumi, pemerintah terutama Pak Jokowi menghadapi dilema yang kemudian penyelesaiannya seperti sekarang ini. Masyarakat harus maklum. Adik-adik pesepakbola harus maklum, dunia politik juga harus maklum," kata Mahfud seusai mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM, Minggu (2/4/2023) malam.
Dilansir detikJateng, Mahfud berharap sanksi dari FIFA tidak akan memberatkan persepakbolaan nasional. "Mudah-mudahan nanti sanksinya dari FIFA tidak berat bagi perkembangan sepakbola kita," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pemerintah kini masih menunggu keputusan FIFA terkait sanksi yang bakal dijatuhkan setelah batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. "Insyallah sanksinya tidak akan menyebabkan tidak boleh mengikuti kegiatan FIFA. Insyallah tidak sampai itu, tapi mungkin ada sanksi-sanksi lain yang kita tunggu saja," lanjut Mahfud.
Mahfud mengajak masyarakat dan insan pecinta sepakbola optimistis menatap ke depan.
"Keputusan sudah jatuh, keputusan sudah ditetapkan. Mari kita jalan sekarang sesuai dengan keputusan yang sudah diambil oleh FIFA, dan kita tetap akan membuka pintu bermain di FIFA," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, FIFA mengumumkan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah pada Rabu (29/3/2023) malam WIB. FIFA tidak menjelaskan alasan detail pencabutan itu dan hanya menuliskan narasi 'karena keadaan saat ini'.
Adanya penolakan terhadap kehadiran timnas Israel U-20 yang dilakukan oleh sejumlah partai politik, organisasi masyarakat (ormas), sampai kepala daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster, disinyalir menjadi salah satu pertimbangan FIFA dalam mengambil keputusan, sebagaimana dilansir pada detikSport.
(efr/irb)