Jokowi Ungkit Sulitnya Perjuangan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jokowi Ungkit Sulitnya Perjuangan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 02 Apr 2023 20:39 WIB
Presiden Jokowi di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). (Tangkapan layar PAN TV)
Foto: Presiden Jokowi di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). (Tangkapan layar PAN TV)
Bali -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkit soal batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi mengenang betapa sulit perjuangan Indonesia mengajukan sebagai tuan rumah hingga akhirnya gol.

Jokowi membeberkan perhelatan Piala Dunia U-20 sebetulnya sudah ditandatangani oleh pemerintah kota hingga provinsi.

"Sangat sulit sekali untuk bisa jadi tuan rumah (Piala Dunia U-20), itu yang mengajukan bukan 1, 2, 3, (tapi) puluhan negara mengajukan, kita juga ikut mengajukan, lobi sana, lobi sini, menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," kata Jokowi saat memberi sambutan di acara silaturahmi PAN, di DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023) seperti dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia memakan waktu tiga tahun. Menurut dia, Indonesia akhirnya terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia.

"Akhirnya terakhir tiga negara, dan kita dipilih. Kita siapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi. Tidak semudah itu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Jokowi lalu membahas terkait country host guarantee hingga city host guarantee terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Dia menyampaikan garansi penyelenggaraan itu juga ditandatangan hingga ke tingkat pemerintah provinsi dan kota.

"Saat kita menandatangani guarantee, country host guarantee, di situ sudah tercantum semuanya apa-apa yang harus kita komitmenkan dan kita tandatangan. Kemudian juga provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tandatangan juga, city host commitment, tanda tangan-tanda tangan juga," ujarnya.

Jokowi menyayangkan Indonesia pada akhirnya gagal jadi tuan rumah. Meski begitu, dia memandang hal ini jadi pembelajaran untuk Indonesia ke depannya.

"Tapi iya memang itu sudah jadi kehendak Allah, kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan, agar tidak terjadi lagi. Itu aja yang kita bisa ambil pelajaran dari urusan bola, tapi aduh pusing-pusing betul urus bola," tutur dia.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads