Puluhan Botol Diduga Miras Oplosan di Stadion Kanjuruhan Diperiksa

Puluhan Botol Diduga Miras Oplosan di Stadion Kanjuruhan Diperiksa

Tim detikNews - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 17:09 WIB
Kondisi Stadion Kanjuruhan Terkini
Kondisi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. ((Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim))
Bali -

Puluhan botol berisi cairan yang diduga minuman keras (miras) oplosan ditemukan di area Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Polri menyebut sebanyak 46 botol yang diduga berisi miras oplosan tersebut saat ini sedang diperiksa di laboratorium forensik.

"Di area stadion, memang ditemukan barang bukti diduga miras sebanyak 46 botol," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022), dikutip dari detikNews.

Dedi menjelaskan ukuran botol yang ditemukan 550 mililiter. Ia menambahkan, di area tribun Stadion Kanjuruhan ditemukan botol-botol bekas minuman. Sejumlah barang bukti tersebut telah dibawa ke labfor untuk dipastikan kandungannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diduga miras campuran atau biasa disebut oplosan ukuran 550 ml," ucap dia.

"Sementara di area tribun itu sendiri, ditemukan sisa-sisa botol minuman. Untuk temuan ini sedang dilakukan pemeriksaan di labfor," jelas Dedi.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari detikNews, sebelumnya suara perempuan yang mengaku penjual dawet di dekat pintu 3 tribun Stadion Kanjuruhan viral di berbagai grup WhatsApp. Perempuan dalam rekaman suara itu menceritakan kesaksian tentang kerusuhan di stadion itu.

Suara perempuan itu mengklaim saat tragedi Kanjuruhan pecah, banyak suporter Arema yang sebelumnya sudah mabuk. Tidak hanya alkohol, kata suara itu, tapi juga obat-obatan terlarang.

Perempuan itu menyebut para Aremania yang dalam keadaan mabuk itu mengejar, menghajar, bahkan sempat memburu seorang polisi yang berupaya menyelamatkan seorang anak kecil perempuan yang terjepit di pintu 3. Perempuan ini yang mengaku menyelamatkan polisi itu.

"Nah si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya, yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini. Tak selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne. Yo aku, 'lho, iki dawet mas, ojo, ojo, yo'. Terus dideleh. Habis itu anak kecil ini sama Pak Arif ini diraupi, dicuci mukanya. Ndek tokoku, mas. Dadi terus masuk. Diuber karo bocah sing iki mau, koyok jaran kepang kalap ngono kae. Dia sembarang wong digepuki, diantemi. Terus tambah lagi, tambah lagi, karena mereka mabuk. Dan banyak yang konsumsi obat terlarang. Gitu, lho," demikian narasi yang disampaikan suara perempuan penjual dawet yang viral itu.

Perempuan itu juga mengatakan bahwa anggota polisi yang dia sebut bernama Arif adalah seorang personel kepolisian Kota Batu. Tidak hanya nama Arif, ia kembali menyebutkan nama lainnya. Salah satunya yang dia narasikan sebagai suporter yang meninggal, yang sempat dia tolong, bernama Masnawi.

"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," demikian narasi perempuan yang mengaku berjualan dawet itu.




(iws/nor)

Hide Ads