Pilu Keluarga Aremania Korban Tewas Diminta Bayar Ambulans Rp 2,5 Juta

Ricuh Laga Arema vs Persebaya

Pilu Keluarga Aremania Korban Tewas Diminta Bayar Ambulans Rp 2,5 Juta

Tim detikJatim - detikBali
Jumat, 07 Okt 2022 13:33 WIB
Makam Aremian Jember korban Tragedi Kanjuruhan Faiqotul HIkmah
Makam Aremania Jember korban Tragedi Kanjuruhan Faiqotul HIkmah (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Denpasar -

Kisah pilu dialami keluarga Faiqotul Hikmah (22), Aremania asal Jember, Jawa Timur yang menjadi korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Keluarga yang masih dirundung duka sebab kehilangan Faiqotul Hikmah juga dimintai biaya ambulans pengantar jenazah Rp 2,5 juta.

Tak punya uang, keluarga Faiqotul Hikmah terpaksa harus mencari utangan untuk membayar biaya ambulans.

Jenazah Faiqotul Hikmah diantar ambulans menuju ke Jalan MH Thamrin, Lingkungan Gladak Pakem, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember. Saat tiba, keluarga mengaku dimintai Rp 2,5 juta oleh petugas dan sopir ambulans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya memang ada telepon dari temannya kalau Faiq (panggilan Faiqotul Hikmah) tidak ada (meninggal). Saat itu disampaikan juga, kalau mobil ambulans saat itu full. Saya pun berusaha cari mobil dari sini (Jember), sampai jam 1 tidak ada," kata kerabat korban, Nurlaela, Kamis (6/10/2022).

Berselang dua jam kemudian, kata Nurlaela, ada telepon lagi dari teman korban di Malang. Dari teman korban itu mengabarkan bahwa ada ambulans yang siap mengantar jenazah almarhumah.

ADVERTISEMENT

"Terus telepon lagi temannya di sana (Malang), dibilang ada mobil ambulans. Sekitar pukul 03.00 WIB, subuh. Kemudian disampaikan harus bayar. Saya jawab ya sudah tidak apa-apa. Walau pun berbiaya, pokoknya jenazah adik saya bisa pulang. Waktu itu disampaikan biayanya Rp 2,5 juta," ungkapnya.

Nurlaela bersama keluarga, lalu berusaha cari pinjaman ke tetangga. "Ya namanya agar bisa segera pulang jenazah adik saya. Ya saya carikan. Alhamdulillah ada, jenazah adik saya pun dapat dipulangkan ke Jember," ucapnya.

Tetangga sekaligus kerabat korban yang lain, Efendi, membenarkan adanya biaya itu. Walau dirasa berat, namun pihak keluarga tetap membayar.

"Apalagi namanya juga seorang ibu, saat keadaan berduka itu. Inginnya jenazah anaknya segera sampai di rumah. Akhirnya memang dapat ada pinjaman dengan uang sekian banyak," katanya.

"Saat itu saya yang membayar, tapi saya tanya lagi 'Apa benar ini membayar?' Dijawab 'iya mas apa yang disepakati oleh kami (mobil ambulans) dengan pihak keluarga uang sebesar Rp 2,5 juta'. Terus terang, kami bayar itu. Karena yang penting anak kami sampai di sini (rumah). Uang itu diserahkan oleh kakak kandung almarhum. Sudah setelah itu pulang. Saat saya tanya, katanya itu uang untuk biaya transportasi," ungkap Efendi.

Biaya Dikembalikan Rp 1,9 Juta

Belakangan, uang itu dikembalikan. Namun nominalnya bukan Rp 2,5 juta, tapi Rp 1,9 juta.

"Sore kemarin, sekitar pukul 5 itu. Tiba-tiba ada telepon dan minta nomor rekening. Dibilang kalau uang yang kemarin saya bayar hendak dikembalikan," kata Nurlaela.

Sang penelepon, kata Nurlaela, mengaku petugas ambulans yang mengantar jenazah Faiq. Setelah Nurlaela memberikan nomor rekening bank, tak lama kemudian uang yang dijanjikan masuk ke nomor rekening tersebut.

"Benar uang itu dikembalikan," katanya.

Namun, kata Nurlaela, nominalnya bukan Rp 2,5 juta, tapi Rp 1,9 juta. Selisih Rp 600 ribu.
"Uang yang kembali Rp 1,9 juta. Sisanya yang Rp 600 ribu, dibilang untuk operasional. Itu yang menghubungi saya katanya pak sopir, gak tau namanya siapa," katanya.

Ditanya dari rumah sakit mana atau mobil ambulans apa yang mengantar jenazah korban ke Jember? Nurlaela mengatakan tidak tahu. Karena saat ambulans datang, keluarga fokus ke jenazah Faiq.

"Karena saat itu kita hanya fokus melihat kedatangan korban. Tidak sampai melihat jelas, mobil ambulans apa yang mengantar," ujarnya.




(nor/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads