.webp)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyiapkan 25 tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk pelaksanaan pilkada yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. TPS khusus ini tersebar di beberapa daerah, dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid, memastikan bahwa persiapan menjelang hari pencoblosan berjalan dengan baik.
"Kami memastikan kepada publik bahwa kami siap dan mampu untuk melaksanakan pilkada serentak ini," ujar Khuwailid seusai mengikuti Apel Kesiapan Pilkada NTB 2024 di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Selasa (12/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Khuwailid, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum hari H, di antaranya adalah kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pendistribusian logistik ke seluruh kabupaten/kota di NTB.
Anggota KPU Provinsi NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Agus Hilman, mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan 25 TPS khusus yang tersebar di wilayah NTB.
"Paling banyak berada di Kabupaten Sumbawa Barat. Lokasi detailnya akan kami sampaikan kemudian, karena saya belum mendapatkan pembaruan informasi terkini," ujar Hilman.
Hilman juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melantik 58.835 anggota KPPS yang siap melaksanakan pemungutan suara pada Pilkada serentak 27 November 2024.
"Kami memiliki 8.405 TPS di NTB. Apel kesiapan ini juga dilakukan bersama jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk memastikan kesiapan kabupaten/kota dalam menyelenggarakan Pilkada," ujar Hilman.
Hilman memastikan bahwa logistik Pilkada 2024 sudah siap, termasuk surat suara yang sudah disortir dan dilipat. Pendistribusian logistik, seperti surat suara dan bilik suara, hanya tinggal menunggu jadwal distribusi ke 8.405 TPS di masing-masing daerah.
Mitigasi Bencana
Pihak KPU NTB juga telah melakukan mitigasi di daerah-daerah yang rawan bencana menjelang hari pencoblosan. Lokasi-lokasi yang rawan bencana tersebut terutama terdapat di Pulau Sumbawa. Hilman menjelaskan bahwa beberapa daerah di Sumbawa memiliki medan yang cukup ekstrem, terutama dengan perubahan cuaca yang terjadi saat ini.
"Mulai bulan November ini, kita sudah memasuki musim hujan. Mitigasi telah dilakukan dengan memetakan titik-titik yang sulit dijangkau atau rawan bencana," ujar Hilman.
Hilman menambahkan bahwa pemetaan lokasi pembangunan TPS juga sudah dilakukan pada saat pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. KPU NTB telah menentukan titik koordinat TPS yang jauh dari daerah rawan bencana, seperti banjir dan longsor.
"Yang pertama kita perhatikan adalah aksesibilitas, terutama bagi pemilih dengan disabilitas. Kedua, kami memastikan lokasi TPS berada jauh dari daerah rawan bencana. Seperti yang terjadi pada Pilpres 2024, beberapa daerah di Sumbawa sempat mengalami banjir bandang, sehingga kami sangat memperhatikan hal ini," pungkasnya.
(dpw/nor)
