Pilgub Bali 2024

Transformasi Ekonomi Bali, Koster Tawarkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 06 Nov 2024 15:58 WIB
Paslon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta mengikuti uji publik di Undiksha Rabu (6/11/2024). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster menyebut dalam jangka panjang Bali tidak bisa hanya mengandalkan sektor pariwisata saja sebagai penopang perekonomian. Oleh karena itu, Koster menawarkan program dengan konsep ekonomi kerthi Bali dengan enam sektor penunjang ekonomi termasuk pariwisata.

Koster mengatakan Bali harus belajar dari kondisi ekonomi pada saat masa pandemi. Saat itu perekonomian Bali anjlok karena terlalu bergantung dari sektor pariwisata.

"Pada saat COVID-19, lumpuh total perekonomian Bali tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif, minus 9,34 persen kemudian tahun 2021 minus lagi 2,46 persen, dan 2022 mulai positif 4,4 persen, dan 2023 5,7 persen semua ini dipacu karena pariwisata," kata Koster saat uji publik di Auditorium Undiksha Singaraja, Rabu (6/11/2024).

Koster menjelaskan ada enam sektor yang akan dikembangkan dalam transformasi ekonomi Bali ini, di antaranya sektor pertanian dengan sistem pertanian organik, sektor kelautan dan perikanan, sektor industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali, sektor industri kecil menengah (IKM) usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, kelima sektor ekonomi kreatif dan digital serta terakhir sektor pariwisata. Koster menyebut pemerintah provinsi (Pemprov) Bali bersama Badan Perencanaan Pengembangan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia (RI) telah membuat grand design program ini.

"Ini sudah menjadi dokumen yang disetujui Bappenas, mulai 2025 akan kami percepat pelaksanaannya. Pembangunan pertaniannya, pemberdayaan kelautan perikanan serta pengembangan industrinya dari hulu sampai ke hilir supaya ekonomi Bali betul-betul lebih berkualitas berkelanjutan serta memiliki daya saing yang tinggi. Ke depan supaya Bali betul-betul daulat politik, berdikari ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan ini harus kita jalan," jelasnya.

Koster menjelaskan ke depan sektor pariwisata akan berfungsi sebagai lokomotif untuk menggerakkan lima sektor lainnya. Hal itu bertujuan untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali.

"Ke depan proporsi pariwisata menurun namun secara nominal tetap tingg. Kita tidak boleh memusuhi pariwisata karena itu anugerah, pariwisata jauh lebih berkelanjutan ketimbang sumber daya alam (SDA) tambang minyak, gas, emas, atau tambang batu bara," tandasnya.



Simak Video "Video: Koperasi Desa Merah Putih, Solusi Transformasi Ekonomi Desa"

(dpw/gsp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork