.webp)
Para pasangan calon (paslon) bupati Manggarai Barat Christo Mario Y. Pranda-Richard Tata Sontani (Mario-Richard) dan Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng) telah mendapatkan nomor urut masing-masing. Mario-Richard mendapat nomor urut 1 dan Edi-Weng 2.
Setelah mendapatkan nomor urut, kedua paslon memberikan sambutannya di kantor KPU Manggarai Barat, Senin (23/9/2024). Berikut rangkumannya.
1. Edi Endi Beri Tamparan Persahabatan ke Mario
Edi Endi memberikan tamparan persahabatan di pipi kanan rivalnya, Mario. Momen itu terjadi seusai kedua paslon berpelukan setelah pengundian nomor urut di kantor KPU Manggarai Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi-Weng awalnya turun dari podium seusai sambutan setelah menerima nomor urut. Duet petahana ini kemudian mendatangi tempat duduk Mario-Richard. Mereka bersalaman hingga berpelukan. Pada moment inilah, dalam suasana penuh tawa, terlihat Edi Endi menampar pipi kanan Mario.
Suasana persahabatan Edi Endi dan Mario juga terlihat saat kedua paslon naik ke panggung untuk pengambilan nomor urut. Selain bersalaman, Edi Endi dan Mario terlihat tos-tosan dengan tangan mengepal.
Sikap persahabatan juga diperlihatkan dalam sapaan pada sambutan mereka. Mario menyapa Edi-Weng sebagai kakak dan senior. Ia terlihat senyum saat menyapa Edi-Weng.
"Yang saya kasihi kakak saya, senior saya, pasangan calon Edi Endi dan Yulianus Weng," ujar Mario.
Mario mengajak semua pihak agar Pilkada Manggarai Barat berjalan tanpa kebencian hingga hoax. Tak ada saling meniadakan antarpaslon.
"Tidak ada sedikitpun ruang untuk kita saling meniadakan, menyebar hoax, black campaign, dan saling membenci sesama anak tanah Manggarai Barat," tegas Mario.
2. Edi-Weng Sebut Mario-Richard Bukan Musuh dan Bukan Kawan
Edi-Weng menilai duet Mario-Richard bukan musuh, bukan juga kawan. Duet petahana itu menilai Mario-Richard hanya lawan tanding pada Pilkada Manggarai Barat 2024.
"Untuk Edi-Weng kontestasi pilkada ini, terhadap pasangan calon Mario dan Richard mereka bukanlah musuh, mereka bukan juga kawan, mereka hanyalah lawan," tegas Edi Endi.
Edi Endi mengatakan Mario-Richard berstatus lawan hanya selama proses Pilkada 2024. Status lawan itu berakhir begitu pemungutan suara selesai pada 27 November 2024. Setelahnya Edi-Weng dan Mario-Richard kembali bersaudara.
"Selesai 27 November (hari pemungutan suara Pilkada 2024), kita bersaudara. Memang sesungguhnya kita bersaudara," ujar Edi Endi.
Edi-Weng berjanji untuk bertanding secara fair melawan Mario-Richard. Pilkada Manggarai Barat diharapkan berjalan aman dan damai.
"Kami pastikan Edi dan Weng akan bertanding fair untuk mewujudkan tanah Manggarai Barat yang aman, damai, sejuk. Kami sangat berharap bahwa mari kita ciptakan pilkada ini dengan penuh kualitas," kata Edi Endi.
Ia menyebut tiga komponen yang bisa mewujudkan Pilkada 2024 yang berkualitas. Yakni KPU dan Bawaslu Manggarai sebagai penyelenggara pemilu, masyarakat sebagai pemilih, dan pasangan calon yang berkontestasi.
3. Mario-Richard Sebut Edi-Weng Adalah Saudara
Mario-Richard menilai Edi-Weng adalah saudara. Mereka yang bertarung di Pilkada 2024 ini adalah sama-sama putra Manggarai Barat.
"Empat orang (Mario, Richard, Edi, Weng) yang bertarung pilkada ini adalah anak kandung Manggarai Barat. Kami berempat punya niat untuk kemajuan kabupaten Manggarai Barat dengan visi misi, program kami masing-masing," kata Mario dalam sambutannya seusai pengundian nomor urut.
Mario menegaskan Pilkada Manggarai Barat harus bebas dari hoax hingga kampanye hitam (black campaign). Tak boleh saling membenci hingga meniadakan satu sama lain dalam proses pilkada ini.
"Tidak ada sedikitpun ruang untuk kita saling meniadakan, menyebar hoax, black campaign, dan saling membenci sesama anak tanah Manggarai Barat," tegas Mario.
"Dari tempat ini Mario-Richard mengimbau segenap keluarga dan simpatisan di seluruh desa untuk melakukan kerja-kerja politik yang tidak baik. Kami bertanding secara ksatria," lanjut dia.
Mario mendorong Pilkada Manggarai Barat 2024 berjalan demokratis. Menurut dia, biarkan masyarakat menentukan pilihan politik sesuai hati nurani, tanpa ada intimidasi.
"Demokrasi itu untuk menentukan pilihan oleh masyarakat sendiri. Yang berdaulat adalah masyarakat. Biarlah rakyat yang menentukan pemimpin mereka dengan nurani masing-masing tanpa ada tekanan, tanpa ada paksaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak demokrasi," kata Mario.
Ia juga meminta semua pihak yang menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh berpolitik praktis, harus bersikap netral pada pilkada. Mereka yang harus bersikap netral pada Pemilu adalah aparatur sipil negara (ASN) hingga TNI/Polri.
"Pihak yang secara regulasi tidak berpolitik praktis, untuk bersikap netral. Mari kita jaga habitus demokrasi ini makin baik sehingga demokrasi di Manggarai Barat ini naik kelas," tandas Mario.
4. Mario- Richard Sebut Pecahkan 2 Rekor Pilbup Manggarai Barat
Mario-Richard mengatakan pilihan mereka berkontestasi di Pilkada Manggarai Barat 2024, menciptakan dua rekor. Majunya Mario-Richard membuat Pilkada Manggarai Barat 2024 untuk pertama kalinya hanya diikuti dua paslon
"Pemilihan bupati-wakil bupati kali ini ada dua sejarah. Pertama, baru kali ini Pilkada Manggarai Barat itu hanya ada dua paket calon," kata Mario.
Manggarai Barat pertama kali menggelar pilkada pada 2005. Empat pilkada sebelumnya selalu diikuti empat paslon. Pada pilkada terakhir, 2020, diikuti empat paslon. Pada Pilkada 2024, Mario-Richard bertarung head to head melawan Edi-Weng. Duet Edi-Weng adalah paslon petahana.
Mario juga menyebut duetnya dengan Richard memecahkan rekor sebagai paslon bupati-wakil bupati termuda pada Pilkada 2024 se-Provinsi NTT. Duet termuda ini, ujar Mario, harus melawan paslon petahana di Pilkada Manggarai Barat.
Terdapat 23 daerah menggelar pilkada serentak 2024 di NTT, yakni pemilih gubernur NTT dan pilkada 23 kabupaten/kota.
"Satu-satunya calon termuda se-provinsi NTT. Paling muda kali ini hanya dari Kabupaten Manggarai Barat. Lawan petahana (Edi-Weng) lagi," ujar Mario.
(nor/dpw)
