detikBali

Lengser dari Ketua Golkar NTT, Laka Lena Dapat Kursi Waketum

Terpopuler Koleksi Pilihan

Lengser dari Ketua Golkar NTT, Laka Lena Dapat Kursi Waketum


Sui Suadnyana, Simon Selly - detikBali

Suasana Musda XI DPD Partai Golkar NTT, di Hotel Harper Kupang, Minggu (7/12/2025). (Simon Selly/detikBali)
Foto: Suasana Musda XI DPD Partai Golkar NTT, di Hotel Harper Kupang, Minggu (7/12/2025). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Emanuel Melkiades Laka Lena lengser dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Nusa Tenggara Timur (NTT). Laka Lena kini mendapatkan kursi wakil ketua umum (waketum) dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Jabatan baru untuk Laka Lena itu diungkap oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar NTT di Kupang, Minggu (7/12/2025). Menurutnya, Laka Lena diberikan posisi itu lataran menorehkan prestasi selama memimpin DPD Partai Golkar NTT.

"Lima tahun kemarin di bawah kepemimpinan Pak Melki Laka Lena banyak prestasi ditorehkan menang di semua event, baik pileg, pilkada maupun pilpres. Tentunya ini menjadi catatan yang baik bagi kepemimpinan Pak Melki Laka Lena di Golkar," terang Sarmuji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan keberhasilan itu, kami minta Pak Melki Laka Lena untuk membantu pengurus DPP Partai Golkar sebagai wakil ketua umum dan melepaskan jabatan di DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur," imbuh Sarmuji.

ADVERTISEMENT

Lengsernya Laka Lena dari kursi ketua akan memunculkan pemimpin baru di DPD Partai Golkar NTT periode 2025-2030. Meski demikian, ujar Sarmuji, kepemimpinan baru akan tetap saja berada di bawah arahan Laka Lena.

"Kami memang mendorong supaya terjadi permusyawaratan. Permusyawaratan itu tidak mengingkari esensi demokrasi, tetapi itu adalah sebuah negosiasi di antara keluarga kami sendiri," jelas Sarmuji.

"Kalau ada yang mau maju lalu bernegosiasi ya sudah kami dukung kamu, tetapi kami tolong diakomodasi. Itu biasa saja dalam politik. Menurut saya, adalah satu langkah yang baik dengan permusyawaratan, tetapi kalau ada pemilihan, ya pemilihan," terang Sarmuji.




(iws/iws)











Hide Ads
LIVE