Cuaca Ekstrem di Mataram, Sekarbela dan Ampenan Masuk Zona Rawan Banjir

Cuaca Ekstrem di Mataram, Sekarbela dan Ampenan Masuk Zona Rawan Banjir

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 22 Okt 2025 17:58 WIB
Genangan air di halaman SDN 45 Ampenan, di Jalan Dr Sudjono Lingkar Selatan, Sekarbela, Kota Mataram, Selasa (11/2/2025). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Banjir di daerah Mataram, beberapa waktu lalu. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Cuaca ekstrem mulai melanda Kota Mataram dalam beberapa hari terakhir. Curah hujan meningkat dan ketinggian air di sejumlah sungai mendekati ambang batas.

Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Musaki, mengatakan pihaknya telah menetapkan status siaga.

"Kita masuk status siaga, (intensitas hujan kita) tinggi, dan kita harus siap siaga," kata Musaki saat dikonfirmasi di Mataram, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musaki menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mulai memetakan wilayah yang rawan banjir. Dua kecamatan yang menjadi perhatian utama adalah Sekarbela dan Ampenan.

ADVERTISEMENT

"Ada Sekarbela, dan Ampenan. Sekarbela (banjir dan genangan), kalau di Ampenan, ada Lingkungan Kampung Melayu dan Bintaro yang rawan banjir rob," jelasnya.

Untuk mengantisipasi banjir, Pemkot Mataram mulai membangun sejumlah posko di kelurahan dan kecamatan yang berpotensi terdampak.

"Teman-teman teknis juga sudah turun memantau, baik itu di daerah pesisir, sungai, ataupun tempat-tempat yang kemungkinan besar akan timbul genangan, seperti di Kampung Melayu dan Jalan Lingkar Selatan," ujarnya.

Musaki menambahkan, pemkot juga memantau sekolah-sekolah di wilayah Ampenan yang berada di kawasan rendah dekat pantai.

"Sementara untuk sekolah-sekolah, kita monitor sekolah di Ampenan, (karena kebanyakan sekolah di sana) posisinya rendah (dan dekat pantai). Untuk meminimalisir genangan, kita sudah siapkan 10 mesin pompa," sambungnya.

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, mengatakan Pemkot akan mendirikan posko pengamanan di setiap wilayah, sesuai arahan Wali Kota.

"Tadi Pak Wali sudah mengarahkan kami untuk mempersiapkan kesiapsiagaan (bencana ekstrem). Kita akan segera keluarkan surat imbauan Pak Wali, untuk kesiapsiagaan kepada seluruh pihak, agar mengantisipasi dan siap siaga bencana. Kita akan bangun posko kesiapsiagaan bencana di kelurahan, kecamatan, hingga di skala kota," katanya.

Martawang menambahkan, Pemkot juga mewaspadai debit air kiriman dari wilayah Lombok Barat yang berpotensi memicu banjir bandang.

"Iya (banjir masih menghantui kita), kan ini relasi antar wilayah, tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang saling terkait. Kalau debit air di wilayah atas, kawasan Lombok Barat tinggi, kan air akan mengikuti alurnya. (Apalagi) kita di posisi rendah, jadi Mataram harus benar-benar menyiapkan (jika ada air kiriman)," tandasnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Kota Mataram berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah, seperti Ampenan, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Sandubaya. Hujan lebat diperkirakan terjadi pada 22-24 Oktober 2025.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, baliho roboh, dan pohon tumbang.

Selain itu, pengguna jasa transportasi laut, nelayan, dan wisata bahari diminta waspada terhadap gelombang tinggi yang bisa mencapai lebih dari dua meter, terutama di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas utara dan selatan, serta Samudera Hindia Selatan NTB.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads